Rupiah Menguat Tajam Dekati 15.100 Per US Dollar

KAJIANBERITA – Kinerja mata uang rupiah pada pekan ini mengalami penguatan yang sangat tajam. Mata uang rupiah selama sepekan mengalami penguatan, dan pada akhir pekan ini diperdagangkan dikisaran harga 15.140 per US Dolarya.
“Padahal di awal pekan kinerja mata uang Rupiah sempat ditransaksikan di atas level 15.630 per US Dolar. Dan penguatan Rupiah ini dipengaruhi oleh beberapa hal,” ucap ekonom Gunawan Benjamin, JUmat (13/1/2023) petang.
Pengaruh pertama, sambungnya, dipicu oleh laju tekanan inflasi AS yang melemah 0.1% pada bulan November. Realisasi inflasi tersebut sejauh ini memicu ekspektasi bahwa The FED akan mulai menurunkan bunga acuannya dipertengahan tahun 2023.
“Meskipun ekspektasi tersebut masih terlalu dini, akan tetapi ekspektasi tersebut telah membuat US Dolar melemah terhadap sejumlah mata uang lainnya,” jelas dia.
Kedua, pemerintah tengah serius untuk menahan hasil devisa ekspor untuk beberapa waktu tertentu disimpan di tanah air. Langkah pemerintah tersebut tentunya memberikan harapan bahwa akan ada devisa yang disimpan di tanah air.
“Sehingga pasokan valas khususnya US Dolar bisa bertambah, dan diharapkan bisa membuat Rupiah menguat terhadap mata uang lainnya,” ungkapnya.
Ketiga ada dana masuk dari perbankan asing melalui pasar surat berharga sehingga secara historis Rupiah kerap menguat di bulan januari. Dan keempat ada perbedaan harga NDF untuk mata uang rupiah di luar dengan NDF di tanah air.
“Hal hal tersebut menjadi pemicu penguatan mata uang Rupiah pada perdagangan sepekan ini,” tutupnya. (*)