Dianggap PDIP Cuma Hore-Hore karena Tolak Coblos Parpol, Ini Pembelaan Golkar!

KAJIANBERITA– Sebelumnya pernyataan menohok disampaikan politikus PDIP Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul dengan menyebut jika aksi delapan fraksi DPR yang menolak sistem pemilu coblos partai sebagai sekadar ‘hore-hore’.
Pernyataan itu pun membuat petinggi Golkar berang dan langsung angkat suara. Melalui Wakil Ketua Umumnya, Nurul Arifin menegaskan bahwa kata hore-hore tidak tepat karena delapan parpol tidak sedang pesta politik.
“Kita tidak sedang pesta politik, kata hore-hore tidak tepat ya, kami tidak sedang bereuforia menghadapi satu tantangan ini,” kata Nurul kepada wartawan di Jakarta Selatan, Sabtu (14/1/2023) kemarin.
Masih menurut Nurul, hal tersebut menjadi persoalan yang serius. Sebab ini menyangkut partisipasi masyarakat dalam pemilu yang akan datang.
“Iya dong (permasalahan serius), karena ini bukan cuma soal partai tapi juga soal partisipasi rakyatnya. Saya merasa prihatin karena publik tidak merasa peduli dengan isu ini (proposional tertutup),” ujarnya lagi.
Ia mengatakan dalam pemilu pasti melibatkan suara rakyat. Jadi rakyat harus mengetahui siapa saja caleg yang akan dipilihnya.
“Padahal ini melibatkan suara mereka, kalau sistemnya tertutup ya mereka tidak tahu calon-calonnya siapa aja. Tapi kalau terbuka kaya gini paling tidak semua caleg bisa turun dan publik bisa mendapatkan pendidikan politik secara langsung,” tuturnya.
Sebelumnya delapan fraksi di DPR kecuali PDIP masih terus menggencarkan aksinya dalam menolak sistem pemilu proposional tertutup atau mencoblos partai, bukan nama caleg.
Terkini, kedelapan fraksi ini menggelar konferensi pers di DPR membacakan pernyataan sikap mereka menjelang sidang perkara sistem pemilu terbuka di Mahkamah Konstitusi (MK). (*)