Pemprov Sumut Berhasil Turunkan Angka Kemiskinan di Tahun 2022
MEDAN – Keberhasilan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) dalam merespons anggaran untuk program pengendalian inflasi diklaim Gubernur Sumut Edy Rahmayadi sebagai salah satu faktor menurunnya angka kemiskinan.
“Kenaikan BBM pada September menaikkan inflasi sampai 1%, namun pada bulan berikutnya Pemprov berupaya menahan laju inflasi. Yakni dengan memberikan bantuan sosial berupa bantuan langsung tunai, bantuan sembako dan intervensi program di sektor rill, berupa bantuan kepada petani, nelayan dan UMKM berupa pemberian bibit dan peralatan,” katanya kepada wartawan, Rabu (8/1/2023).
Selain itu, untuk mengurangi beban pengeluaran masyarakat Pemprov Sumut juga bekerja sama dengan BULOG dan distributor pangan, melakukan operasi pasar dan pasar murah terhadap berbagai komoditi terutama komoditi beras yang bertujuan menahan laju inflasi.
Sementara, Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sumut Naslindo Sirait menambahkan, disamping intervensi yang dapat mengurangi pengeluaran masyarakat melalui pengendalian inflasi dan pemberian bantuan-bantuan; Pemprov Sumut juga melakukan intervensi melalui peningkatan pendapatan perkapita masyarakat dengan berbagai program peningkatan pertumbuhan ekonomi seperti pemberdayaan UMKM.
Juga peningkatan pelayanan dasar seperti penyediaan air minum perpipaan, perbaikan infrastruktur ekonomi dengan membangun jalan provinsi dan pembangunan irigasi. Serta peningkatan KUR untuk menyediakan permodalan yang murah bagi UMKM dengan melibatkan perbankan di Sumut.
Menurut Naslindo sesuai arahan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, diharapkan pada tahun 2023, untuk lebih fokus menangani kemiskinan ekstrim melalui berbagai program yang ada di setiap OPD.
Seperti perbaikan rumah, sanitasi, lansia, masyarakat pesisir dan pemberian beasiswa kepada mahasiswa, serta terus menggalakkan iklim investasi yang kondusif, yang bisa membuka lapangan kerja baru, dan terus mengendalikan inflasi agar tetap terjaga.
Disampaikan juga, faktor lain yang mengurangi angka kemiskinan ini adalah meningkatnya pertumbuhan ekonomi pada triwulan III yang dapat tumbuh sebesar 4,97% lebih tinggi daripada triwulan sebelumnya yakni 3,95% dan juga menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2022 sebesar 6,16% atau turun sebesar 0,17%.
“Penurunan kemiskinan ini juga tidak lepas dari sinergi program yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten Kota yang ada di Sumut,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut memaparkan penurunan angka kemiskinan di Sumut. Dalam satu semester, angka kemiskinan Sumut berkurang sekitar 6,1 ribu jiwa. Selain itu, Indeks Keparahan Kemiskinan juga mengalami penurunan, artinya berkurangnya ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin atau penyebaran pengeluaran semakin lebih baik. (*)