Tak Kunjung Dideklarasi, ‘Koalisi Perubahan’ Batal?
JAKARTA- ‘Koalisi Perubahan’ yang digagas Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), hingga saat ini belum juga dideklarasikan.
Koalisi yang digadang untuk mendukung Anies Baswedan maju sebagai calon presiden di 2024 ini sepertinya masih berbeda pandangan.
Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya , mengatakan saat ini NasDem hanya tinggal menunggu kesiapan dari Demokrat dan PKS untuk deklarasi koalisi.
Partai NasDem yang dari awal mengusung Anies Baswedan ini tak ingin dianggap mengejar.
“Sekarang NasDem ingin membalut logika saja. Kami justru yang ingin menunggu offering dari teman-teman yang lain,” kata Willy kepada wartawan yang dikutip dari sejumlah laman, Kamis (19/1/2023).
“Ya masak NasDem terus yang kebelet, sekarang ini kan bagian dari proses, hubungan itu kan resiprokal, masak bertepuk sebelah tangan, nggak mungkin,” ujarnya melanjutkan.
Menurut Willy, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh akan bertemu dengan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri.
Pertemuan itu diagendakan dilakukan pada Februari 2023.
“Memang pertemuan Pak Surya dan Habib Salim sudah beberapa kali kita agendakan tapi tertundalah karena banyak agenda. Jadi, ya kita lihatlah ke depan ini, mungkin bulan depan bisa ketemuan,” ucapnya.
Willy mengatakan tim kecil saat ini masih membahas terkait perkembangan deklarasi koalisi. Menurutnya, jika waktunya telah cocok, maka diharapkan secepatnya untuk deklarasi.
“Saya berkonsultasi terus ke Pak Surya, menyampaikan laporan secara terus-menerus setiap apa yang sudah dihasilkan tim kecil. Termasuk masalah timing dan segala macam. Ya, kalau dalam hemat NasDem kalau sudah oke ya deklarasi aja,” katanya.
“Tentu politik memiliki seni, politik memiliki momentum, dan momentumnya harus kita jaga untuk kemudian siapa yang mendampingi Mas Anies ya kita jadikan kado terindah berikutnya,” sambungnya.
*Demokrat Harap Koalisi Dideklarasikan Februari
Sementara itu, Partai Demokrat juga punya pandangan berbeda. Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani menyebut pihaknya berharap ‘Koalisi Perubahan’ dideklarasikan pada Februari 2023.
“Terkait tanggal belum ada pembicaraan, namun bulan Februari nanti setahun sebelum pemilu adalah waktu yang dipandang pas. Dengan terbentuknya Koalisi Perubahan, tiga partai yang tergabung didalamnya ingin menang besar yaitu sukses pilpres dan sukses pileg karenanya figur cawapres pendamping Mas Anies selain memiliki modal elektabilitas yang memadai, juga mesti representasi aspirasi perubahan,” kata Kamhar.
Meski begitu, Kamhar memastikan ketiga partai saat ini semakin dekat. Menurutnya ketiga partai juga memiliki kesiapan yang sama untuk berkoalisi.
“Ikhtiar menuju terbentuknya Koalisi Perubahan terus berproses dan berkemajuan melalui tim kecil yang membangun komunikasi politik lintas partai antara Partai Demokrat, NasDem dan PKS. Tak ada kendala yang bersifat substantif dan ketiga partai ini memiliki tingkat kesiapan yang sama untuk berkoalisi,” ucap Kamhar.
Tak hanya itu, Kamhar juga bicara sosok cawapres pendamping Anies yang dinilai sebagai figur yang konsisten menyuarakan aspirasi perubahan, antitesis penguasa, bukan merupakan bagian dari atau beririsan dengan penguasa sekarang.
Atas dasar hal itu, Demokrat yakin titik temu koalisi pengusung Anies semakin dekat.
Selain tuntas kesepamahan yang terbangun dalam hal capres dan cawapres, juga mesti tuntas terkait format pemerintahan ke depan dan pembagian tugas pemenangan termasuk dalam hal pembiayaan pemenangan.
“Kami berkeyakinan ini semuanya sudah semakin berkesepahaman dan mendekati titik temu,” imbuhnya.
*PKS Tak Buru-buru Deklarasi Koalisi Pro Anies
Sedangkan PKS melalui juru Bicara PKS M Kholid menyebut pihaknya tak mau buru-buru deklarasi koalisi pro Anies. “Proses sedang berjalan, Insyaallah progress-nya on the track, perlu kesabaran dan kedisiplinan. Kami sih proporsional saja, kami tidak ingin buru-buru tapi juga tidak ingin terlambat dalam pengambilan keputusan,” kata Kholid.
PKS ingin ada kekompakan dalam mengusung Anies, sebab targetnya memenangkan Pilpres 2024. Oleh sebab itu, PKS mengingatkan sejumlah hal. Apa saja?
“Kerangka berpikirnya kita harus dalam bingkai kebersamaan untuk meraih menang. Jadi ya harus lebih jernih, lapang dada, dan rendah hati. Kita kedepankan sikap rasional dan obyektif, bukan suka atau tidak suka,” ujarnya. (*)