Kajianberita.com
Beranda Headline Serial Killer Wowon Erawan Cs Gemparkan Negeri

Serial Killer Wowon Erawan Cs Gemparkan Negeri

Serial Killer Wowon Cs, ada uang Rp 1 Miliar mengalir ke rekening tersangka. (Kajianberita/Naldi)

BEKASI– Tiga orang sekeluarga yang tewas di Bekasi ternyata bukan karena keracunan makanan melainkan sengaja dibunuh. Ketiganya tewas dengan cara diracun. Pelaku pun disebut terlibat serial killer .

Polisi menetapkan tiga orang sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Tiga tersangka itu ialah Wowon Erawan alias AKI, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehuddin. Ketiganya merupakan orang dekat para korban.

“Ketiganya ternyata orang dekat dari para korban,” ucap Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (19/1/2023).

Fadil mengatakan ketiga tersangka diduga melakukan pembunuhan dengan memberi racun kepada korban yang berjumlah empat orang.

Dia mengatakan ada tiga korban yang tewas dalam kasus ini, yakni Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz (20) serta M Riswandi (16), dan satu orang yang selamat dari rencana busuk Wowon Cs yang masih dirawat, yakni NAS bocah lima tahun.

Ai Maimunah merupakan istri baru tersangka Wowon. Sedangkan Ridwan dan Riswandi merupakan anak Ai Maimunah dari suami pertamanya.

Fadil kemudian menjelaskan motif pembunuhan tersebut lantara para tersangka diketahui memiliki tindak pidana lain yakni pembunuhan. Dia mengatakan tiga tersangka itu diduga terlibat serial killer.

“Berdasarkan pengakuan melakukan sebuah perjalanan perjuangan pembunuhan. Ternyata, korban meninggal dunia di Bekasi ini dibunuh karena para tersangka ini diketahui melakukan tindak pidana lain. Apa tindak pidana lain itu, mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau biasa disebut serial killer dengan motif janji-janji yang dikemas dengan kemampuan supranatural untuk membuat orang menjadi sukses atau kaya,” ucap Fadil.

“Jadi keluarga dekatnya ini dianggap berbahaya karena mengetahui dia melakukan tindak pidana lain,” sambungnya.

Fadil mengatakan ketiga tersangka diduga melakukan pembunuhan dengan memberi racun pestisida kepada korban yang berjumlah empat orang.

Dia mengatakan ada tiga korban yang tewas dalam kasus ini, yakni Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz (20) serta M Riswandi (16), dan satu orang selamat dari maut dan masih dirawat, yakni NAS (5).

Fadil mengatakan Solihin mengenalkan dirinya kepada para target sebagai orang yang memiliki ilmu untuk meningkatkan kekayaan. Sedangkan Wowon ditugaskan mencari korban

“Duloh atau Solihin, Wowon atau AKI ini, Duloh menarasikan dirinya memiliki kemampuan untuk mampu meningkatkan kekayaan. Lalu kemudian menyuruh AKI untuk mencari korban,” kata Fadil.

Kemudian, setelah Wowon mendapatkan korban, keduanya otomatis mendapatkan duit atas jasanya tersebut. Usai korban sadar tertipu, korban mendatangi Solihin lagi.

“Setelah AKI mendapatkan korban atau target yang ingin sukses kemudian diambil uangnya, namun ketika kesuksesan itu tidak kunjung diraih, maka tentunya dia akan menagih,” katanya.

Setelah didatangi, Solihin langsung memancing korban untuk ke rumahnya. Lalu korban tersebut diracun hingga mati. Bahkan orang yang mengetahui aksinya ini juga akan dibunuh.

“Maka AKI melaporkannya kepada Duloh, Duloh yang kemudian mengeksekusi para korban dengan cara mengajak ke rumahnya, dikasih minum racun. Dan orang yang mengetahui pun dianggap berbahaya akan dihilangkan, itu penjelasannya,” ujarnya.

“Ada janji dan motivasi palsu, kemudian ada janji dan motivasi kepada target, setelah ditagih maka kemudian para korban ini yang sudah tertipu dihilangkan nyawanya,” sambungnya.

Polisi juga mengungkap fakta lain tentang tersangka kasus pembunuhan sekeluarga dengan racun di Bekasi atas nama Dede Solehuddin. Polisi mengatakan, selain membunuh, ternyata Dede mengumpulkan uang TKW dengan janji penggandaan uang.

Hal itu diketahui polisi usai memeriksa salah satu keluarga dekat tersangka Dede yang mengaku sempat hendak menjadi korban pembunuhan Dede. Polisi kemudian mendapat kesaksian yang sama terkait pengumpulan uang ini dari saksi lain.

“Dari salah satu keluarga dekat tersangka menyatakan saya juga dulu hampir dibunuh pak, tapi kemudian saya melarikan diri dan saat ini saya menjadi TKW di luar negeri Saudi Arabia,” ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (19/1/2023).

“Kami adakan pemeriksaan secara berkesinambungan, dan kami temukan fakta lagi ternyata tersangka atas nama Dede ini mengumpuli dana-dana dari para TKW yang ada di luar negeri,” terang Hengki.

Hengki mengatakan Dede menjanjikan seperti penggandaan uang. Para TKW itu dijanjikan uangnya akan lebih banyak dari jumlah yang disetor kepada Dede sehingga memiliki aset.

“Beberapa kesaksian saksi mereka dijanjikan saat kembali ke Indonesia akan mendapatkan rumah bagus dan sebagainya, ada penggandaan uang,” ujar Hengki.

Halaman: 1 2 3
Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan