Laju Pertumbuhan Ekonomi AS Melemah Kinerja Pasar Keuangan Bakal Tertekan
MEDAN – Selama sepekan nantinya, IHSG diperkirakan akan bergerak mixed. Di mana sentimen yang paling dominan akan banyak dipengaruhi oleh rilis data ekonomi AS.
Ekonom Sumut Gunawan Benjamin memperkirakan fluktuasi pada pasar keuangan baru akan terlihat menjelang penutupan akhir pekan atau pada hari Kamis dan Jumat nanti.
“Mengingat sejumlah faktor yang dinanti oleh pelaku pasar adalah rilis data pemesanan barang AS dan laju tekanan inflasi. Dimana kedua data tersebut masih berpeluang menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan,” jelasnya, Minggu (22/1/2023).
Akan tetapi, sambungnya, data pertumbuhan ekonomi AS yang diperkirakan melambat di kuartal keempat tahun 2022, justru berpeluang menjadi kabar buruk yang bisa menekan kinerja pasar keuangan.
Karena melemahnya laju pertumbuhan ekonomi di AS justru akan menjadi acuan dalam melihat tren kinerja perekonomian AS kedepan, yang diproyeksikan berpeluang masuk resesi.
Menurut Gunawan, kondisi pasar kian buruk saat nantinya rilis data pertumbuhan ekonomi AS lebih rendah dari 2.6%. Jadi pasar saham di awal pekan ini diperkirakan bergerak sideways dengan kecenderungan melemah.
Selain menunggu rilis data tersebut, kinerja pasar keuangan juga akan disuguhkan sejumlah kondisi geo-politik global yang kian memanas.
Sementara itu, kinerja mata uang Rupiah diperkirakan akan bergerak sideways dengan minim agenda dari sejumlah Bank Sentral.
Namun pernyataan Gubernur Bank Sentral AS yang belakangan cenderung bersikap hawkish, bisa membuat mata uang US Dolar kembali berbalik menguat terhadap mata uang dunia lainnya termasuk Rupiah.
Untuk kinerja mata uang Rupiah diproyeksikan akan bergerak dalam rentang 15.050 hingga 15.200 per US Dolarnya.
Sementara harga emas berpeluang bergerak dalam rentang $1.900 hingga $1.975 per ons troy nya. Minimnya agenda ekonomi di pekan ini akan membuat pelaku pasar lebih banyak mengambil posisi wait and see terlebih dahulu. (*)