Kajianberita.com
Beranda Headline Ini Sosok Elipitua, Atlit MMA Sumut yang Membunuh Abangnya sendiri

Ini Sosok Elipitua, Atlit MMA Sumut yang Membunuh Abangnya sendiri

Elipitua Siregar, atlit MMA asal Sumut yang cukup garang di arena tarung bebas. Sekarang mendekam di tahanan karena kasus pembunuhan terhadap abangnya sendiri ( photo/istimewa)

Prestasi atlit Mixed Martial Arts (MMA) asal Sumatera Utara Elipitua Siregar, cukup membanggakan di dunia tarung beladiri. Namun di luar arena itu, namanya tercoreng  karena terlibat kasus pembunuhan.

Mirisnya, atlit berbakat ini justru membunuh abang kandungnya sendiri Marganti Siregar, 45 tahun di kampung halaman mereka di Lobu Tangga, Desa Silali, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara.

Kedua abang beradik tersebut, yaitu Elipitua Siregar (25) dan Marganti Siregar  sebelumnya saling baku hantam di salah satu lapangan di Desa Silalitoruan.

Elipitua yang  lebih mahir dalam beladiri memiting abangnya hingga tak bisa melawan, setelah sebelumnya korban dipukul dengan kayu.

Kalau saja aksi pemitingan itu tidak terlalu lama, seperti halnya dalam pertarungan gaya bebas MMC, mungkin Marganti masih bisa diselamatkan.

Namun Eliputua mengunci leher abangnya itu cukup lama sehingga korban tidak bisa bernafas. Dalam hitungan beberapa menit, Marganti langsung menghembuskan nafas terakhir.

Setelah abangnya meregang nyawa, Elipitua berupaya melarikan diri. Namun keesokan harinya  ia berhasil ditangkap aparat Polres Tapanuli Utara di persembunyiannya.

Saat ini Elipitua masih mendekam di dalam sel Polres Taput untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Dalam pemeriksaan di Polres Tapanuli Utara, mantan atlet MMA Sumut itu membeberkan alasan pembunuhan abangnya. Ia mengakui terpaksa membunuh Marganti karena korban sebelumnya mengancam pelaku dan ibunya mau dibunuh.

Saat ditanya soal kebenaran informasi soal Elipitua Siregar adalah mantan  atlit MMA, Staf Humas Polres taput Aiptu Walpon Baringbing membenarkannya.

“Iya. Pelaku sudah ditahan, dan sekarang  pada tahap di kejaksaan pada dua minggu yang lalu,” ujar Staf Humas Polres Taput Aiptu Walpon Baringbing, Selasa (24/1/2023). Kasus ini baru dibuka POlres Taput Minggu 22 Januari 2023, karena sebelumnya butuh waktu untuk mengusut dan memeriksa Elipitua.

Dalam pemeriksaan itu, Eliputua mengaku kalau dirinya membunuh abang kandungnya dalam keadaan sadar. “Saya dalam keadaan sadar saat menghabisi beliau,” sambungnya.

Eipitua menjelaskan, pertengkaran itu dimulai saat korban mendorong pelaku sehingga pelaku mengambil sepotong kayu dan membunuh korban hingga meninggal dunia.

“Saat itu, saya lagi ngopi dengan kawan lain. Lalu Ia datang, kemudian saya didorong dan saya pun reflex ambil kayu dan itulah yang terjadi (pembunuhan),” terangnya.

Elipitua mengaku  sudah beberapa kali mendapat ancaman dari abangnya. Selama ini abangnya itu tinggal di rumah lama.

Korban juga  sudah dua kali berumahtangga dan dua kali cerai. Kehidupan korban, menurut Elipitua kurang nyaman, sehingga kerap mengganggu orangtuanya.

Elipitua sendiri sempat merantau ke daerah lain, bahkan mengadu nasib di Jakarta untuk bertarung sebagai atlit MMA.

Tapi tak lama setelah itu ia kembali dari perantauannya untuk melihat ibunya yang sedang sakit. Ia terkejut karena orangtuanya kerap mendapat ancaman dari abangnya itu.

Belakangan Elipitua mengaku turut mendapat ancaman dari abangnya itu. Hal ini yang membuatnya marah sehingga keduanya terlibat perkelahian yang berbuntut tewasnya sang abang.

Akibatnya, Elipitua kini terpaksa harus mendekam di penjara setelah membunuh abang kandungnya sendiri.

Kasus pembunuhan ini sebenarnya sudah cukup lama, yakni  pada Sabtu (15/10/2022) sekira pukul 08.00 WIB. Namun baru diungkap beberapa hari belakangan ini karena pihak Polres mengaku butuh waktu untuk mengurai kasus tersebut agar lebih terang.

Elipitua sendiri merupakan atlit beladiri yang lahir  pada 4 April 1996 di Tapanuli Utara. Saat remaja ia sudah menggeluti olahraga beladiri, khususnya gulat dan sambo.

Kemahirannya dalam beladiri itu membawanya merantau ke daerah lain. Ia sempat tinggal di Medan dan kemudiann pindah ke Jakarta dan Bali untuk menjadi petarung. Ia memutuskan aktif dalam pertarungan gaya bebas di arena MMA.

Sebelum berkarier di MMA, Elipitua diketahui pernah menjadi atlet gulat di Jakarta dan pada tahun 2018, dia kemudian beralih ke MMA.

Dia mengawali kariernya dengan melawan Dodi Mardian di One Championship pada Mei 2018, dan berhasil menang.

Elipitua diketahui tergabung dalam tim MMA Bali, oleh sang pelatih dia diberi nama julukan ‘The Magician’ atau pesulap. Hal itu karena gerakan-gerakannya yang sulit ditebak kala bertarung di atas ring.

Atlet Pro MMA, Khabib Nurmagomedov merupakan sosok idola Elipitua. Dia sempat meminta foto bareng Khabib menjadi salah satu bonus kemenangannya kala bertarung di Singapura pada awal 2022 silam.

Selama berkarier di MMA, dalam kurun waktu 2018 hingga 2022, Elipitua naik ring sebanyak tujuh kali. Dengan catatan lima kali menang dan dua kali kalah.

Di laga awal, Elipitua langsung meraih kemenangan kala melawan Dodi Mardian pada 12 Mei 2018. Di laga kedua, The Magician kembali menang atas Soda Phat pada September 2018.

Dalam catatan, Elipitua terakhir kali naik ring pada 20 Mei 2022 silam melawan Robin Catalan. Saat itu Elipitua berhasil menang atas atlet asal Filipina tersebut.

Namun sayang, karier cemerlangnya di MMA harus pupus kala Elipitua terjerat kasus pembunuhan abang kandungnya sendiri. Pembunuhan itu terjadi pada 15 Oktober 2022 yang lalu.

Saat ini berkas kasus pembunuhan itu sudah ditangani jaksa penuntut umum. Tak lama lagi Eliputua akan dihadirkan di pengadilan sebagai terdakwa. (*)

 

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan