Mengejutkan, Pengantin ini Menikah dengan Mahar Kain Kafan
Jika biasanya proses lamaran pengantin wanita akan diwarnai mahar berupa uang, emas, seperangkat alat sholat dan sebagainya, namun pengantin wanita yang satu ini sangat berbeda. Ia hanya mau menikah jika calon mempelai pria melamarnya dengan mahar berupa kain kafan. Permintaannya itu ternyata bermakna sangat mendalam.
Mahar kafan itu diumumkan saat berlangsungnya ijab kabul pada pernikahan pasangan pengantin bernama Hapipi (47) dan Baiq Sri Ratna Wahyuningsih (45) di Prapen, Lombok Tengah, Minggu 22 Januari lalu. Sontak pengumuman itu membuat semua tamu sangat terkejut. Tak heran jika prosesi pernikahan itu langsung viral di media sosial lantaran mahar mereka yang dinilai unik.
“Mahar yang membuat bulu kuduk saya merinding,” ujar Ramlan dalam facebooknya. Ia lalu menampilkan photo pasangan pengantin itu saat menjalani proses pernikahan di depan petugas KUA, lengkap dengan kain kapan yang ditunjukkan kepada semua tamu.
Mahar berupa kain kafan tentu sangat aneh, sebab biasanya pihak keluarga pengantin wanita selalu meminta mahar berupa uang atau benda berharga lainnya. Namun keluarga Sri rupanya meminta hal berbeda.
Usut punya usut ternyata permintaan itu datang dari Sri selaku pengantin wanita. Sri memang dikenal sebagai wanita yang saleh dan taat menjalankan syariah Islam. Ia mengaku meminta mahar berupa kain kafan karena tidak mau terlela dengan keindahan dunia.
“Kalau yang berupa uang itu hanya untuk kesenangan dunia. Saya ingin hidup bersama suami dengan selalu mengingat kehidupam akhirat,” katanya.
Adapun untuk biaya resepsi pernikahan, pasangan itu mengeluarkan biaya sekitar Rp2,5 juta. Semua ditanggung oleh pihak pengantin pria.
Hapipi selaku pengantin pria awalnya sangat terkejut dengan permintaan calon istrinya terkait kain kafan itu. Padahal, sebagai seorang pengusaha, ia sudah menyiapkan uang cukup besar untuk melamar wanita itu.
“Bahkan kalau diminta mobil pun saya siap,” katanya. Tidak disangka ternyata pasangannya meminta kain kafan.
Hapipi sempat terkejut. Namun ia menyadari kalau calon istrinya memang seorang yang taat beragama. Pernikahan mereka pun tidak dilalui dengan proses percintaan sebagaimana pasangan remaja pada umumnya, tapi melalui proses ta’aruf, yakni pendekatan kedua pihak secara Islam.
Tapi Hapipi mengaku sangat bangga dengan pemberian mahar itu. “Mudah-mudahan mahar ini juga menyadarkan saya bahwa kehidupan dunia hanya sementara,” katanya.
Selamat menikah Hapipi dan Baiq Sri Ratna Wahyuningsih. (*)