Kajianberita.com
Beranda Internasional Kisah Pramugari Cantik yang Nyambi Sebagai Kurir Narkoba

Kisah Pramugari Cantik yang Nyambi Sebagai Kurir Narkoba

Ilustrasi seorang pramugari yang bersiap-siap bertugas dalam melayani penerbangan (photo Getty Image)

Tidak disangka, prosesi pramugari juga rentan tergoda dengan bisnis narkotika. Salah satu contohnya adalah kisah yang dialami  Terese White (41), Pramugari Mesa Airlines, Amerika. Beberapa waktu lalu Terese  harusnya  terbang ke Boston, AS. Namun alih-alih terbang ke Boston, ia malah digiring ke kantor poolisi.

Pramugari cantik ini resmi ditangkap polisi pada bulan Oktober 2022 lalu. Di hari dia ditangkap, Terese ada 2 jadwal terbang. Pertama dari Dallas ke San Diego, lalu dilanjutkan dengan rute San Diego ke Boston. Di sela-sela jadwal penerbangan itu, Terese sempat keluar bandara untuk beristirahat sejenak di hotel.

Setelah selesai beristirahat, Terese pun kembali ke bandara untuk bertugas. Seperti biasa, dia pun melalui pemeriksaan keamanan di bandara.

Selama ini, para pramugari dan pilot, memang dibedakan antreannya dengan penumpang biasa. Mereka akan menjalani pemeriksaan keamanan di jalur khusus yang disebut ‘Known Crew Member (KCM)’.

“Kamu punya kartu KCM, memindainya, menunjukkan kartu identitas maskapai dan Surat Izin Mengemudi (SIM), kemudian langsung jalan melewati petugas,” kisah Terese, seperti dikutip dari NY Post, Kamis (26/1/2023).

Sudah jadi rahasia umum jika pemeriksaan untuk pramugari dan pilot tidak seketat penumpang biasa. Namun di hari itu, Terese sedang apes. Dia mendapat giliran untuk diperiksa secara acak oleh petugas TSA.

“Tapi, terkadang kamu akan diperiksa secara random. Kamu akan dipilih untuk diperiksa oleh petugas, sementara rekan kalian yang lain tidak,” imbuhnya.

Terese ketahuan membawa fentanyl, sejenis obat-obatan terlarang. Dia pun harus berurusan dengan pihak berwajib. Terese didakwa menggunakan ‘privilege’ nya sebagai pramugari untuk menyelundupkan narkoba.

Seperti di film-film Hollywood, ternyata ada pramugari yang nyambi jadi kurir narkoba. Mereka dibayar oleh bandar narkoba untuk membawa barang haram itu melewati pemeriksaan keamanan bandara, memanfaatkan celah, dan menjadikan pekerjaan itu sebagai cara instan untuk mendapat cuan besar.

“Penyelundupan narkoba yang dilakukan oleh pramugari adalah hal yang cukup lazim di sini,” ujar Dennis Ring, pengacara pramugari Marsha Gay Reynolds yang terjebak kasus yang sama. “Saya pikir, ini cukup sering terjadi, tapi mereka jarang tertangkap,” tambahnya.

Pengakuan Mantan Pramugari

Seorang mantan pramugari yang enggan menyebutkan identitasnya, mengakui dirinya pernah menjadi kurir narkoba. Dia sering terbang ke Meksiko dan pulang membawa Ritalin, Xanax dan Adderall. Semuanya termasuk dalam jenis obar-obatan terlarang.

Dalam berkas pemeriksaannya, Terese menyebut, dirinya melewati pemeriksaan full body scanner menggunakan mesin khusus. Saat diperiksa itulah, Terese mulai gemetar.

Petugas menemukan ada bungkusan yang menempel dilakban di bagian perut Terese. Begitu digeledah, paket yang berukuran cukup besar itu ternyata berisi narkoba. Terese ditangkap dengan barnag bukti 1,3 kg fentanyl.

Terese diputus bersalah oleh pengadilan pada bulan Desember 2022. Namun baru akan dijatuh vonis pada 24 Maret mendatang. Terese dianggap secara sah dan bersalah mencoba memanfaatkan statusnya sebagai pramugari untuk memfasilitasi pelanggaran membawa obat-obatan terlarang.

“Dia (Terese -red) mungkin tidak akan tertangkap jika tidak menjalani pemeriksaan acak. Juga, jika paket narkoba itu ditaruh di koper, bukan terikat ke badannya. Dia cuma kurang beruntung dan buruk dalam perencanaan,” ujar mantan pramugari tadi.

Namun masih banyak pramugari lain yang tidak seperti Terese. Mereka malah jadi korban. Sejak kasus ini terungkap, mereka jadi harus menjalani pemeriksaan keamanan lebih ketat dari biasanya.

“Semua pramugari merasa terganggu. Kami selalu terkena pemeriksaan acak saat melewati KCM. Satu orang merusak segalanya. Melakukan sesuatu seperti yang dia (Terese -red) lakukan adalah sangat bodoh. Kamu kehilangan pekerjaanmu dan kehilangan kesempatan untuk keliling dunia. Saya tidak akan mau mempertaruhkan itu semua,” ujar pramugari lainnya. (*)

 

 

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan