Kajianberita.com
Beranda Politik Demokrat Serahkan Bakal Cawapres ke Anies, AHY : Saling Melengkapi, Bukan ‘Kawin Paksa’

Demokrat Serahkan Bakal Cawapres ke Anies, AHY : Saling Melengkapi, Bukan ‘Kawin Paksa’

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (Kajianberita/dok)

JAKARTA – Partai Demokrat salah satu pengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (bacapres) di Pemilu 2024, telah menyerahkan pilihan nama bakal calon wakil presiden. Pemilihan tersebut untuk menyesuaikan kriteria bacapres agar saling melengkapi, bukan ‘kawin paksa’.

Penyerahan tersebut ditegaskan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, saat mengumumkan dukungan resmi partai terhadap Anies, baru-baru ini.

AHY mengakui diskusi di antara partai pengusung Anies selama ini mengalami dinamika dalam penentuan nama cawapres lantaran Demokrat dan PKS masing-masing memiliki aspirasi kader utamanya sebagai bakal cawapres.

Pihaknya bersikap rasional sehingga jangan sampai faktor penentuan Bacawapres justru menjadi hal yang menghambat bagi terbentuknya Koalisi Perubahan. AHY juga menyatakan Demokrat akan mengajak PKS untuk menyerahkan keputusan nama cawapres pada Anies.

Penentuan nama cawapres oleh mantan Gubernur DKI Jakarta itu, akan menunjukkan kesetaraan yang sama dalam koalisi. Bacapres akan memiliki independensi dalam menentukan pasangannya, tanpa diintervensi pihak manapun.

“Sehingga nantinya, pasangan ini akan harmonis dan saling melengkapi ketika kelak mendapatkan amanah untuk menjalankan roda pemerintahan. Bukan ‘kawin paksa’,” kata AHY yang dilansir dari berbagai sumber, Minggu (29/01/2023).

AHY menyebut setuju dengan tiga kriteria yang telah disampaikan oleh Anies. Usai deklarasi sebelumnya Anies menyebut tiga kriteria cawapres yang ingin dia pilih. Di antaranya memiliki visi yang sama dan memiliki kontribusi dalam membangun elektabilitas.

Anies sebelumnya menyebut akan memilih sosok cawapres yang paling berkontribusi pada pemenangan, dan berkontribusi pada stabilitas koalisi. Figur cawapres pilihan Anies juga diharapkan yang bisa mendukung efektivitas pemerintahan, dan memiliki chemistry atau Dwi-Tunggal.

AHY mengklaim, komunikasi di antara tim kecil yang sudah berjalan lebih dari enam bulan hampir mendekati tahap final. Ia mengajak petinggi ketiga parpol segera melakukan pertemuan, membentuk sekretariat bersama dan menandatangani kesepakatan atau MoU koalisi. (*)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan