PHK Massal, BPJS Ketenagakerjaan Pastikan Pekerja Tak Khawatir
MEDAN – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BPJamsostek, menanggapi sejumlah perusahaan di Indonesia melakukan pemutus hubungan kerja (PHK) massal.
Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Sumbagut, Henky Rhosiedien, mengatakan para pekerja yang terdaftar sebagai peserta BPJamsostek terdampak PHK, tidak perlu khawatir.
Sebab, pihaknya telah menyiapkan dana secara tunai bagi pekerja yang ingin mengklaim dana tersebut sebagai modal melanjutkan ke depannya.
“BPJS Ketenagakerjaan akan terus menyiapkan, secara dana, teman-teman pekerja tidak perlu khawatir. Jadi kalau teman-teman pekerja untuk mengambil jaminan hari tuanya akan cepat kita proses,” kata Henky, Senin (30/01/2023).
Henky menjelaskan, saat ini pelayanan klaim pencairan dana jaminan hari tua selama 24 jam. Pencairan dapat menggunakan JMO Jamsostek mobile. tu.
Peserta hanya butuh waktu lima menit untuk mencairkan, dengan mengunggah data peserta melalui JMO.
“Lima menit klaim langsung cair ke rekening peserta,” ujarnya.
Selama 2022, ada Rp2,5 triliun total klaim yang dibayarkan di Sumatera Utara. Sektor yang paling banyak mencairkan dana jaminan hari tua adalah pekerja penerima upah.
“Jadi ke depannya kita fokus ke pekerja bukan penerima upah (BPU). Skup-nya luas, dari mulai pekerja rentan, ojek online, banyak,” ucapnya.
Selain itu, lanjut Henky, BPJamsostek tengah menyosialisasikan manfaat untuk beasiswa, dikarenakan dengan adanya regulasi baru. Beasiswa yang dulunya hanya sampai dengan SMA, kini meningkat sampai dengan strata satu (S1).
Kemudian, pemberian edukasi kepada peserta BPJamsostek juga tertuang dalam manajemen program K3. Program ini meliputi pemberian edukasi.
“Bagaimana pemberi kerja, para pekerja itu aman di dalam melaksanakan kerjanya,” ucapnya.
Kemudian, pihaknya juga mengedukasi para pekerja yang memiliki anak agar tidak khawatir dengan biaya pendidikan di masa mendatang.
Bagi dua anak pekerja, apabila terjadinya risiko, misalnya kecelakaan kerja meninggal. Anaknya itu akan mendapat beasiswa.
Henky mengingatkan kepada masyarakat pekerja untuk pentingnya mendapat jaminan kesehatan sosial. Hal tersebut digaungkan lewat tagline kerja keras bebas cemas.
“Artinya, setiap pekerja harus punya motivasi kerja tanpa adanya rasa cemas. Dengan adanya peserta mengikuti program jaminan ini, maka tidak ada rasa cemas lagi,” pungkasnya. (*)