Ayo Kencangkan Ikat Pinggang, Harga Beras di Sumut Melambung Tinggi..!
Medan – Harga beras di seluruh pasar Sumatera Utara melambung tinggi dalam dua minggu terakhir. Indikasi kenaikan itu sebenarnya sudah terlihat sejak akhir tahun lalu, namun menurut sejumlah pedagang, kenaikan yang begitu tinggi terjadi selama akhir Januari 2023.
Pada Desember 2022, kenaikan harga beras berkisar Rp 200 per kilogram. Tapi kemudian kenaikan itu melonjak hingga mencapai dari Rp 300 per kilogram, selanjutnya Rp 500 per kilogram, dan selama akhir Januari 2023 kenaikan itun mencapai Rp 2000 per kg.
Menurut Acai, pedagang beras di Pusat Pasar Medan, meski harga beras naik, tapi stoknya masih aman. “Stok sebenarnya masih aman sampai beberapa hari kedepan. Namun harga tetap naik karena permintaan meningkat. Mungkin kenaikan akan terus berjalan, terutama menjelang puasa Ramadhan nanti, ” kata Acai, Selasa (31/1/2023).
Diketahui, harga beras kualitas biasa yang pada Desember 2022 seharga p 9.500 / kg. saat ini naik menjadi Rp 12.000 hingga Rp 12.500 per kilogramnya. Sementara beras kemasan kualitas premium sebelumnya hanya Rp 54.000 kini naik menjadi Rp 58.000 per kilogramnya.
Menurut Kepala Perum Bulog Sumut, Arif Mandu yang diwawancarai sebelumnya mengatakan, stok bahan pangan lainnya menjelang Ramadhan dipastikan aman. “Dalam rangka menghadapi Ramadhan 2023 stok bahan pangan, khususnya beras tersedia,” katanya.
Untuk stok beras hingga saat ini sebanyak 13.207 ton, gula pasir sebanyak 153 ton dan minyak goreng sebanyak 84.449 liter.
Selain itu, Bulog Sumut memastikan kenaikan harga beras tidak terkait dengan pasokan dan jumlah stok di lapangan mengingat pasokan saat ini dalam kondisi normal. Sepanjang tahun 2022, Bulog Sumut telah melakukan penyaluran Beras KPSH sebanyak 48.505 ton untuk menjaga kestabilan harga beras. Namun nyatanya harga tetap melonjak di pasar.
Nini, salah seorang ibu rumah tangga di Medan Johor termasuk salah satu yang mengaku sangat terkejut dengan kenaikan itu. Ia masih ingat, pada akhir Desember 2022 ia membeli beras ukuran 30 Kg seharga Rp 310 ribu. ” Sekarang untuk ukuran yang sama dengan jenis yang sama naik mencapai Rp 360 ribu,” katanya. tentu saja ia mengaku resah dengan kenaikan itu, sebab harga kebutuhan lain juga ikut naik, termasuk harga minyak makan.
Kenaikan beras yang terjadi belakangan ini tidak hanya terjadi di Medan, tapi hampir di seluruh wilayah Indonesia. Perum Bulog tidak membantah adanya kenaikan itu, namun merasa tidak tahu penyebabnya.
Perum Bulog mengaku saat ini sudah menyiapkan 315.000 ton beras untuk diedarkan melalui operasi pasar. Adapun beras yang diedarkan adalah kualitas premium namun dengan harga yang lebih murah.
Direktur Utama Perum Bulog Buwi Waseso mengatakan, cadangan beras pemerintah (CBP) siap digelontorkan ke pasar-pasar untuk menekan kenaikan harga beras yang kini terjadi di berbagai daerah.
“CBP yang udah siap kita edarkan 315.000 ton itu akan segera kita turun-turunkan untuk operasi pasar. Tapi kita masih punya cadangan yang impor. Itu juga akan kita turunkan,” tuturnya di Istana Negara Jakarta, Selasa, 31 Januari.
Buwas sapaan akrab Budi Waseso menjelaskan beras yang akan diedarkan adalah kualitas premium. Kata Buwas, Bulog akan menjualnya dengan harga Rp8.300 per kilogram (kg).
“Yang kita turunkan ini adalah beras beras termasuk beras impor yang kualitas premium. Tapi kita tetap menjualnya Rp8.300,” katanya. Lebih lanjut, Buwas mengatakan, jika masyarakat mendapati harga di atas harga yang ditetapkan tersebut, maka ada permanainan harga.
“Kalau ada yang berasnya mahal. Nah itu berarti ada permainan di situ, karena apa? beras ini beras premium bukan beras medium, kita jualnya Rp8.300,” tuturnya.
Meski begitu, Buwas mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan Satgas Pangan dan Food Station untuk melakukan pengawasan bersama. (*)