Ini Profil Jeka Saragih, Petarung asal Sumut yang Selangkah Lagi Menuju Kontrak UFC
Medan – Petarung MMA asal Indonesia, Jeka Saragih, akan melakoni pertandingan penting dalam Final Road to UFC. Ia akan menghadapi petarung asal India, Anshul Jubli di Amerika Serikat, Sabtu malam waktu setempat, 4 Februari atau Ahad WIB, 5 Februari 2023, di Las Vegas Amerika Serikat.
Duel Jeka Saragih vs Ansul Jubli akan disiarkan langsung oleh Mola TV, yang juga akan menayangkan keseluruhan acara Fight Night, termasuk pertandingan Prelims, Final Road to UFC dan Main Card. Jeka merupakan salah satu petarung Asia yang bertanding di kejuaraan itu.
Jika menang, maka Jeka akan resmi mendapat kontrak dari UFC untuk bertanding di kejuaraan beladiri gaya bebas di Amerika yang sangat terkenal itu. Saat ini Jeka masih terus mengasah kemampuannya bersamaa sejumlah pelatih terkenal di Amerika.
Perjalanan Jeka menunju ring UFC merupakan hasil seleksi dari kejuaraan yang berlangsung secara berantai di Asia. UFC memang menyelenggarakan seleksi bagi petarung Asia untuk dapat mengikuti kejuaraan UFC di Amerika.
Melalui audisi yang telah berlangsung, ada 13 petarung muda dari seluruh Indonesia yang sempat terjaring sejak tahun lalu. Setelah melalui berbagai seleksi, jeka satu-satunya petarung Indonesia yang lolos. Selanjutnya ia mendapatkan pelatihan intensif dari tim pelatih di Amerika guna mempersiapkan diri menuju Final Road to UFC di training camp San Diego.
Perjalanan Jeka menuju Amerika tidaklah mudah. Ia sebelumnya sukses mengalahkan Pawan Maan Singh di Singapura dan menjadi satu-satunya petarung Indonesia yang lolos ke semifinal. Jeka kemudian menang TKO atas petarung Korea Selatan, Ki Won Bin, di babak semifinal Road to UFC.
Di Final Road to UFC tersebut akan ada delapan pertarung dari Asia yang memperebutkan kontrak UFC. “Road to UFC telah sukses luar biasa dengan penampilan bakat terpanas Asia, dan sambutan luar biasa di seluruh kawasan. Kedelapan finalis ini akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan kontrak sebagai petarug dan mewakili negara asal mereka di UFC,” kata Senior Vice President dan Head UFC Asia, Kevin Chang.
Jeka Saragih mengaku cukup percaya diri untuk melawan Anshul di pertarungan Road to Final UFC. Apalagi ia sudah berlatih dan bekerja dengan keras untuk persiapan tersebut. “Program dari pelatih membuat saya percaya diri dan teknik untuk bertanding juga bagus.”
“Pelajaran yang diambil dari pertarungan kemarin adalah percaya diri yang harus dipegang. Rekor dari Anhsul yang belum terkalahkan bukan menakutkan bagi saya. Saya yang akan mengalahkan Anshul, apa pun yang dia lakukan saya siap. Harapan saya bisa memberikan yang terbaik bagi Masyarakat Indonesia,” ujar dia.
Putra Simalungun
Atlet berjuluk “Si Tendangan Maut” ini tertarik olahraga beladiri sejak usia masih kecil. Jeka Saragih lahir di Desa Siporkas, Kecamatan Raya, Simalungun pada 3 Jukli 1995. Sejak kecil ia sudah menunjukkan ketertarikan pada olahraga bela diri. Awalnya jeka belajar ilmu beladiri wushu di Medan, Sumatera Utara.
“Saya berawal dari Wushu tarung bebas. Saya belajar Wushu saat masih berusia 12 tahun,” kata Jeka Saragih di Jakarta, Rabu, 9 November 2022.
Saat menggeluti wushu, ia pernah menjadi juara 1 di Kejurnas yang berlangsung di Yogyakarta pada 2013. Dari Sumatera Utara Jeka Saragih kemudian hijrah ke Batam untuk bekerja dan berlatih di Batam Fighter Club (BFC). Tahun 2016, Jeka Saragih mendapatkan tawaran dari pemilik BFC, Yakop Sutjipto, untuk ikut kejuaraan One Pride. Setelah mengikuti seleksi ia kemudian masuk kelas 70 kg.
Pada April 2017, Jeka Saragih membuktikan dirinya mampu berlaga di One Pride. Ia berhasil menyabet gelar juara One Pride kelas 70 kg setelah mengalahkan Ngabdi Mulyadi dengan TKO di ronde pertama.
“(tertarik dengan MMA) karena dipertarungan itu seru. Ada kuncian, perturangan atas. Kemudian kan saya juga senang dengan olahraga bela diri,” ujar Jeka Saragih.
Jeka Saragih bisa tampil di Road to UFC atas permintaan UFC. Sebenarnya dari Indonesia ada lima wakil yang berangkat ke Road to UFC. Mereka adalah Rama Supandhi, Jeka Saragih, Gugun Gusman, Angga Hans, dan Jeremia Siregar. Namun, kemudian hanya Jeka Saragih yang bisa menembus final.
Kini target dari Jeka Saragih adalah bisa memenangkan pertarungan di laga final Road to UFC tersebut. Ia memiliki target bisa mengalahkan lawannya tidak lebih dari dua ronde.
Jika menang Jeka Saragih akan mendapatkan kontrak di UFC. “Kontrak dengan UFC nantinya lima fight. Soal di perpanjang atau tidak nantinya itu tergantung promotor. Kita ikut saja,” kata Jeka Saragih.
Menurut Jeka Saragih, sebenarnya tidak ada perbedaan yang jauh antara petarung Indonesia dengan luar negeri. “Tidak ada perbedaan yang jauh. Mungkin hanya strategi saja. Kalau mental yang kita buat, kalau kita berani mukul ya semua orang tidak ada yang tahan kena pukul,” ujar dia.
“(startegi lawan India) ya kita serang saja nanti. Nanti pelatih yang akan memberikan program latihan. Kemudian pelatih juga akan mencarikan lawan sparing dengan karakter yang hampir mirip dengan lawan saya nanti,” katanya.
Profil dan Data Diri Jeka Saragih
- Nama Lengkap: Jeka Asparido Saragih
- Julukan: Si Tendangan Maut
- Tanggal Lahir: Siporkas, Kecamatan Raya, Simalungun 3 Juli 1995
- Kelas Bertarung: Lightweight (70kg)
- Tinggi: 172 cm
- Rekor: 11 kali menang, 2 kali kalah.
Prestasi:
- Juara Kejurnas Wushu Yogyakarta 2013
- Juara MMA One Pride kelas 70kg 2017
- Juara Interim One Pride Kelas Ringan 2022 (*)