Miris, Kisah Wanita Tua Beri Roti Kepada Anak Kecil Hingga Dituduh Sebagai Penculik
NIAT baik wanita paruh baya harus berujung petaka. Berawal ingin membagikan roti ke anak-anak, wanita paruh baya tersebut malah dituduh sebagai penculik anak.
Ironisnya si wanita paruh baya itu dihakimi tanpa pengadilan. Tak hanya dituduh tapi juga mendapatkan perlakuan tak manusiawi. Dirinya ditangkap dan sempat merasakan bogem mentah dari warga.
Kisah itu terjadi di kawasan Jalan Karya VII, Desa Helvetia, Kecamatan Sunggal, Deliserdang, pada Mingu (29/1/2023) dinihari.
Aksi itu pun sempat terekam video dan beredar di media soial. Dalam video si wanita paruh baya yang tampak mengenakan baju Biru itu dikelilingi masyarakat layaknya seorang narapidana kelas kakap.
Si wanita paruh baya yang tak mampu memberikan pembelaan hanya pasrah kala dirinya diboyong ke kantor polisi.
Menyahuti kejadian itu, Kanit Reskrim, Polsek Sunggal Iptu Suyanto Usman Nasution, menegaskan jika wanita paruh baya itu bukanlah seorang penculik seperti tuduhan warga.
“Itu dibawa ke kantor hari Minggu dinihari, enggak (menculik), itu asumsi warga saja,” kata Usman dilansir dari sejumlah media, Kamis (2/2/2023).
Usman kembali menjelaskan, jika malam kejadian, wanita paruh baya tersebut hanya memberikan roti kepada anak – anak, lalu warga mengira bahwa wanita tersebut ingin melakukan penculikan.
“Kalau pun niatnya ada, belum terlaksana, jadi belum bisa kita pastikan apakah dia menculik anak atau enggak,” sebutnya lagi.
Petugas bahkan mengaku heran kala tuduhan itu hadir padahal ada niat baik yang membawa si nenek membagikan rotinya kepada anak-anak.
“Karena posisi dia memberikan roti kepada anak-anak, langsung dituduhkan menculik anak. Apa salahnya orang memberikan roti, kecuali anak tadi sudah dibawanya sekian meter, itu sudah ada niat,” sambung Usman.
Usman menduga, bahwa wanita paruh baya itu merupakan Orang Dalam Gangguan Jiwa atau (ODGJ).
Ia menjelaskan, bahwa pihaknya juga masih mencari keberadaan keluarga agar bisa dipulangkan.
“Ada dugaan ODGJ. Kalau mau kami pulangkan juga harus kami panggil Keplingnya, karena Kepling iku mengantarkan juga,” ujarnya.
Hingga kejadian itu, si wanita paruh baya tak pernah menjawab setiap pertanyaan petugas. Dan kini mejadi tugas baru bagi para petugas untuk mencari latarbelakang si wanita paruh baya agar bisa memulangkan ke keluarga besarnya. (*)