Hari Kanker Sedunia, Kenali Kanker Serviks Penyumbang Kematian Wanita Indonesia
MEDAN – Hari Kanker sedunia diperingati setiap 4 Februari. Kanker serviks menjadi penyakit kanker yang banyak menyebabkan kematian bagi wanita dewasa di Indonesia.
Hari kanker sedunia merupakan inisiatif Union for International Cancer Control (UICC) yang dimulai sejak 2000. Peringatan hari kanker sedunia merupakan momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mendeteksi penyakit kanker.
Pasalnya, banyak orang abai dengan ancaman kanker sehingga sering kali pasien kanker berobat dalam kondisi parah. Kanker serviks menyerang leher rahim. Kanker serviks menempati posisi ke-2 sebagai kasus kanker tertinggi pada wanita Indonesia setelah kanker payudara.
Berdasarkan data Globocan 2018, jumlah kasus baru kanker di Indonesia adalah 348.809 kasus dengan estimasi kematian sebanyak 207.210 jiwa. Dari data tersebut, kanker payudara dengan insiden sebanyak 42,1 per 100.000 penduduk yaitu 58.256 (30,9 persen). Kemudian kanker serviks dengan insidens sebanyak 23,4 per 100.000 penduduk yaitu 32.469 (17,2 persen).
Menurut dr Valda Garcia yang dilansir dari www.klikdokter.com, pengertian kanker serviks adalah pertumbuhan sel tak terkendali pada leher rahim (serviks).
Leher rahim merupakan bagian dari saluran reproduksi wanita yang menghubungkan vagina dengan rahim atau uterus. Semua wanita berisiko menderita kanker ini. Namun, wanita yang aktif secara seksual cenderung lebih berisiko.
Pada tahap awal, kanker serviks biasanya tidak menimbulkan gejala yang mudah dikenali. Untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, dokter akan menyarankan Anda untuk menjalani serangkaian pemeriksaan dan prosedur. Jika dicurigai terdapat pertumbuhan kanker leher rahim, Anda akan dirujuk ke dokter spesialis.
Penyebab
Awalnya, sel sehat mengalami mutasi genetik yang mengubah pertumbuhan sel sehat menjadi tidak normal. Hal ini menyebabkan sel-sel leher rahim tumbuh dengan pesat, tanpa terkendali. Perkembangan sel yang abnormal ini terjadi akibat infeksi Human Papillomavirus (HPV).
Faktanya, hampir semua kasus kanker serviks disebabkan oleh HPV. Ini adalah sekumpulan grup virus yang menginfeksi manusia pada sel epitel kulit dan membran mukosa, termasuk di daerah kelamin. Hingga saat ini hampir seratus tipe HPV berhasil diidentifikasi. Sebagian besar jenis HPV tidak berbahaya.
Namun, ada beberapa jenis HPV yang diketahui dapat mengganggu sel-sel leher rahim hingga memicu kanker, yaitu HPV 16 dan 18. Sel kanker yang muncul kemudian menyerang jaringan di sekitarnya.
Sel kanker dapat melepaskan diri dari lokasi awal dan menyebar ke bagian tubuh lain. Proses ini disebut sebagai metastasisRasa nyeri pada punggung atau pinggang yang disebabkan oleh pembengkakan ginjal.
Kondisi tersebut disebut hidronefrosis. Perlu diketahui kalau ciri-ciri kanker serviks di atas tidak selalu terlihat jelas. Bahkan, gejala tidak muncul sama sekali sampai kanker memasuki stadium akhir.
Itu sebabnya, pap smear perlu dilakukan untuk mendeteksi sel abnormal dan mencegah perkembangannya menjadi kanker serviks.
Gejala kanker serviks pada umumnya adalah:
Flek atau perdarahan tidak normal dari vagina adalah gejala yang paling mudah dikenali sebagai gejala kanker serviks. Biasanya perdarahan terjadi usai berhubungan seksual, di luar masa haid, ataupun pasca-menopause.
Segera periksakan diri ke dokter jika pendarahan yang tidak normal terjadi lebih dari satu kali. Kemudian, rasa sakit dan tidak nyaman saat berhubungan seksual dan cairan yang keluar dari vagina beraroma aneh, berwarna tidak wajar atau mengandung darah.
Kanker serviks stadium 4 akan menyebar ke luar dari leher rahim menuju jaringan dan organ sekitarnya. Ada beberapa gejalanya namun lebih disarankan untuk melakukan pap smear.
Dalam hal ini, pengobatan kanker serviks berdasarkan stadium dibagi menjadi dua. Pertama, operasi pengangkatan sebagian atau seluruh organ rahim, radioterapi, atau kombinasi keduanya.
Kedua, penanganan kanker serviks stadium akhir, yaitu radioterapi dan/atau kemoterapi. Terkadang, operasi juga perlu dilakukan.
Pencegahan
Namun sebaiknya, ada beberapa cara yang dilakukan agar bisa mencegah kanker serviks sedini mungkin. Ada beberapa cara yang dapat mencegah dan mengurangi risiko yakni:
Pertama, penggunan kondom saat berhubungan seks dapat melindungi Anda dari HPV. Selain itu, cegah kanker serviks dengan membatasi jumlah pasangan seksual yang Anda miliki.
Kedua, Vaksin HPV untuk mencegah infeksi HPV yang berisiko kanker sudah tersedia. Vaksinasi HPV yang saat ini tersedia adalah vaksin bivalen untuk HPV 16 dan 18; vaksin kuadrivalen untuk HPV 6, 11, 16 dan 18; atau vaksin nonavalen untuk 9 jenis HPV yaitu 4 jenis ditambah 31,33, 45, 52, dan 58.
Ketiga lakukan deteksi dini dengan pap smear berkala. pap smear juga dianjurkan karena dapat mendeteksi dini kelainan pada perubahan sel di dalam serviks. Saat melakukan pap smear, sampel sel diambil dari leher rahim dan diperiksa di bawah mikroskop.
Risiko terkena kanker serviks dapat ditekan dengan menjalani pengobatan ketika sel-sel masih dalam tahap prakanker. Namun, perlu dimengerti bahwa screening serviks bukanlah tes untuk mendiagnosis kanker serviks, melainkan untuk mendeteksi sel yang abnormal.
Keempat, tidak merokok dan batasi minum alkohol. Tidak merokok, baik rokok konvensional ataupun rokok elektrik, dan batasi minum alkohol.
Merokok dan minum alkohol dapat meningkatkan risiko Anda terkena kanker serviks berkali-kali lipat. Merokok juga dapat menyebabkan Anda terkena kanker jenis lain, seperti kanker sel skuamosa.
Tingkatkan daya tubuh Anda dengan mengonsumsi makanan yang penuh nutrisi, istirahat yang cukup, dan berolahraga dengan intensitas sedang agar tubuh Anda juga menjadi lebih bugar.
Itulah hal yang harus kita sadari di momen Peringatan Hari Kanker Sedunia.(*)