Ini Fasilitas Mewah Terminal Amplas yang Diresmikan Jokowi, Akankah Berfungsi?

Medan – Setelah menghadiri acara puncak Hari Pers Nasional yang berlangsung di Gedung Serba Guna Pemprovsu di Jalan Pancing Medan pada Kamis (9/2/2023), selanjutnya Presiden Jokowi akan menuju Terminasl Amplas untuk meresmikan beroperasinya terminal tersebut.
Pembangunan dan revitalisasi Terminal Amplas merupakan proyek nasional yang menelan dana sekitar Rp 45 miliar. Pembangunan proyek itu telah dimulai pada November 2020 yang peletakan batu pertama dilakukan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Sebelumnya terminal ini sangat kumuh, jorok dan tidak beraturan, meski arealnya cukup luas, mencapai lebih dari dua hektar. Seharusnya terminal amplas merupakan pusat lalu lintas untuk masuk dan keluarnya kendaraan umum di Medan.
Tapi pada kenyataannya, terminal ini hanya diisi rongsokan bangunan yang tak terurus. Bus dan angkutan umum tidak banyak yang mau lagi berhenti untuk mengangkut dan menurunkan penumpang di terminal ini. Mereka lebih suka berhenti dan mengambil penumpang di luar terminal.
Aparat Dinas Perhubungan dan Kepolisian yang seharunya melarang tindakan itu, justru diduga mengambil keuntungan dari perilaku sopir bus dan angkutan umum tersebut.
Sejak Novembver 2020, Pemerintah lantas memutuskan membangun ulang terminal Amplas dengan menggunakan dana APBN senilai Rp 45 miliar. Berbagai fasilitas mewah dibangun di lokasi itu sehingga Terminal Amplas masuk kategori terminal kelas A di Indonesia. Dengan demikian, fasilitass terminal ini setara dengan Bandara Kualanamu.
Berbagai fasilitas akan tersedia di terminal yang baru ini, antara lain, Gedung terminal yang cukup luas, Lokasi tempat pemberhentian bus dan angkutan umum, Area tunggu, Bengkel, dan fasilitas pendukung seperti kuliner, tempat berkumpul penumpang, dan sebagainya.
Terminal Tipe A Amplas menerapkan konsep mixed use, sehingga terintegrasi dengan pusat kegiatan ekonomi masyarakat seperti mal, hotel, apartemen, serta food court. Ada pula tempat istirahat bagi para sopir, gedung terminal yang mewah, mess pegawai, lahan parkir, serta tenant untuk mendukung UMKM.

Sampai pada Desember 2020, Sebagian besar proyek pembangunan fasilitas Terminal Amplas telah selesai. Pihak Dinas Perhubungan Sumut telah pula melakukan ujicoba selama sepakan di lokasi itu.
Namun, tetap saja angkutan dan bus di Medan masih kurang tertarik memanfaatkan fasilitas tersebut. Selama masa uji coba, terminal itu masih sepi dari aktivitas pengangkutan. Bahkan pada kursi ruang tunggu juga tak ada sama sekali calon penumpang.
Kepala terminal terpadu amplas, Edim Manurung mengakui, hanya sekitar 30 persen pengusaha bus dan angkutan umum yang mau menaikkan dan menurunkan penumpang di terminal tipe A itu. Meski demikian, ia mengklaim data itu masih lebih baik di banding sebelumnya.
Pada Kamis ini (9/2/2023) operasional terminal ini akan diresmikan oleh Presiden Jokowi. Meski demikian, tidak ada jaminan kalau para sopir bus dan angkutan umum mau memanfaatkan fasilitas di terminal itu, kecuali jika aparat keamanan bertindak tegas melarang bus dan angkutan umum mengangkut penumpang di luar terminal.
Pengalaman membuktikan, sehebat apapun fasilitas pembangunan terminal yang dibangun di Sumatera Utara, semuanya terbengkelai. Hanya diawal-awal saja terminal itu berfungsi.
Warga Medan tentu tahu betapa hebohnya pembangunan Terminal bus Pinang Baris yang disebut-sebut salah satu terminal bus terbesar di Sumatera.
Nyatanya sekarang terminal itu kini menjadi lokasi yang kumuh, sepi dan kotor. Tidak banyak bus dan angkutan umum yang mau memanfaatkannya. Bahkan lokasi itu kini terkenal rawan kejahatan.
Belajar dari pengalaman itu, banyak yang kuatir, terminal Amplas nantinya akan bernasib sama. Uang negara habis untuk pembangunan terminal itu, tapi pemanfaatannya tidak berjalan dengan baik. Bus dan angkutan umum tetap lebih memilih menurunkan dan menaikkan penumpang di luar terminal. (*)