ProPS dan AWS Turut Berpartisipasi di Seminar Transformasi Jurnalis jadi Pengusaha Media
MEDAN – Menulis berita khususnya di media online tentunya tak lepas dari jumlah pembaca di salah satu situs media. Hal tersebut dapat dioptimalkan dengan mesin telusur atau sering dikenal dengan SEO (Search Engine Optimization).
CEO ProPS, Ilona Juwita mengatakan, SEO sendiri merupakan cara agar situs media online kita tetap hidup. Pasalnya, mesin pencarian seperti google melakukan tiga bagian penting untuk memunculkan hasil berupa data yang diinginkan oleh pengguna internet.
“Ketiga bagian itu disebut dengan istilah crawling (pengumpulan data), indexing (penyimpanan data), dan ranking,” kata Juwita Ilona dalam kegiatan Seminar yang digelar Promedia bertajuk “Transformasi Jurnalis Menjadi Pengusaha Media di Era Digital di Hotel Grandmercure Medan, Rabu (8/2/2023).
Ilona Juwita yang membawakan materi terkait Media and Advertising Trend 2023 menuturkan, bagi para pembuat konten juga harus membuka wawasannya. Bahkan, pengusaha media yang jago membuat konten juga harus melek teknologi.
Dia menjelaskan, konsumsi konsumen terhadap media dari penggunaan teknologi dalam satu hari hanya 13 jam saja. Sedangkan tren waktu konsumsi dalam 4 tahun akan berbeda dimana online browsing turun 1,2 persen.
“Belanja konsumen terhadap teknologi dan media tetap terjadi dan cenderung semakin bertumbuh. Maka itu, berita online hanya dapat menjangkau populasi pengunjung internet kurang dari 80 persen,” jelasnya.
Lebih lanjut, perwakilan dari Amazon Web Service (AWS), Arthur Renaldy yang turut hadir sebagai pembicara menuturkan, AWS merupakan sekumpulan layanan-layanan berbasis komputasi awan yang di sediakan oleh Amazon sejak tahun 2002. Meskipun salah satu perusahaan raksasa internet ini sering dikenal untuk membeli buku dan lagu, tetapi sekarang Amazon telah menambah layanannya dalam hal infrastrutktur cloud computing.
“Jika berbicara kecepatan mempersiapkan infrastruktur, maka seberapa fleksibel traffic yang dikeluarkan dengan cost yang tinggi. Sehingga, bagaiamana infrastruktur tersebut bisa fleksibel dengan traffic portal yang tersedia dari media digital.
“Menjadi dasar bagi pebisnis agar lebih mudah mengenai pasar jika infrastrukturnya bisa dikuasi dengan fleksibel. Jika tidak memikirkan infrastruktur yang memungkinkan, maa media juga tidak dapat menjangkau inovasi yang luas,” sebut Arthur Renaldy.
Dia menambahkan, jika menggunakan teknologi yang tepat, maka kesempatan suksesnya juga akan lebih besar. Sebab, teknologi dan ide-ide berperan penting untuk mengembangkan media digital. (*)