Kajianberita.com
Beranda Internasional Masya Allah, Korban Meninggal Gempa Turki Hampir 20.000 Jiwa

Masya Allah, Korban Meninggal Gempa Turki Hampir 20.000 Jiwa

Gempa berkekuatan 7,8 melanda ketika orang-orang tidur Senin (6/2/2023) pagi di wilayah di mana banyak orang telah menderita kerugian dan pengungsian akibat perang saudara Suriah. (kajianberita/insertlive)

MEDAN – Korban tewas gempa dahsyat di Turki dan Suriah terus bertambah.

Korban gempa magnitudo 7,8 yang mengguncang Turki-Suriah, Senin (6/2/2023) lalu mendekati 20.000 jiwa, mencapai 19.332 orang hingga Kamis (9/2/2023) malam.

Dilansir dari AFP, Kamis (9/2/2022), harapan untuk menemukan lebih banyak korban selamat memudar setelah gempa menewaskan hamir 20.000 orang di Turki dan Suriah.

Kondisi dingin telah menghambat pencarian selama empat hari di bangunan yang rata dengan tanah.

Kondisi ini pun mengancam nyawa banyak korban gempa yang tidak memiliki tempat berlindung dan air minum.

Kerabat dibiarkan menjelajahi kantong mayat yang diletakkan di tempat parkir rumah sakit di kota Antakya, Turki selatan, untuk mencari kerabat yang hilang.

“Kami menemukan bibi saya, tapi bukan paman saya,” kata Rania Zaboubi, seorang pengungsi Suriah yang kehilangan delapan anggota keluarganya saat korban lainnya mencari jenazah orang-orang terkasih.

Peluang untuk menemukan orang yang selamat telah meredup.

Saat ini sudah lebih dari 72 jam, waktu yang dianggap periode paling mungkin untuk menyelamatkan nyawa, telah berlalu.

Banyak warga terutama keluarga korban gempa frustrasi hingga marah.

Mereka menilai pihak berwenang lamban melakukan evakuasi dan penyelamatan sehingga korban jiwa terus bertambah.

Soal ini, pihak berwenang memang mengaku kesulitan melakukan proses penyelamatan dan evakuasi lantaran banyak akses terputus dan luasnya daerah terdampak.

Di sisi lain, cuaca dingin ekstrem hingga badai salju turut mempersulit proses penyelamatan.

Dalam beberapa pekan terakhir, badai salju memang melanda beberapa wilayah di Turki, termasuk area terdampak gempa.

Diketahui, gempa berkekuatan 7,8 melanda ketika orang-orang tidur Senin (6/2/2023) pagi di wilayah di mana banyak orang telah menderita kerugian dan pengungsian akibat perang saudara Suriah.

Gempa mematikan di Turki ini bukan kali pertama. Pada 1939, gempa berkekuatan magnitudo 7,8 mengguncang Erzincan timur dan menewaskan lebih dari 30 ribu orang.

Kemudian pada Agustus 1999, gempa bermagnitudo 7,6 melanda Izmit.

Akibat bencana ini, lebih dari 17 ribu orang tewas. Turki memang berada di salah satu zona gempa paling aktif di dunia.

Oleh sebab itu, negara ini kerap diguncang gempa. (*)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan