BI Sumut Panen Bersama di Sergai, 8.224 Ton Bakal Jadi Tambahan Stok Beras
SERDANGBEDAGAI – Sebanyak 8.224 ton padi siap panen akan menjadi tambahan stok beras di Sumatera Utara (Sumut).
Panen bersama pun dilakukan Bank Indonesia (BI) Sumut bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumut, di Desa Pematang Pelintahan, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdangbedagai, Jumat (10/2/2023).
Panen dilakukan bersama budidaya good agricultural practices padi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Harapan.
Kepala Kantor Perwakilan BI Sumut, Doddy Zulverdi mengatakan, 8.224 ton padi dipanen dari total lahan 5 hektar sawah.
Dimana pengubinannya dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut.
Dia menjelaskan program klaster ketahanan pangan ini telah berlangsung sejak Juni 2022.
Program yang dilaksanakan yaitu demonstration plot (demplot) budidaya padi dengan Good Agricultural Practices (GAP) seluas lima hektar.
“Terdiri dari empat hektar perlakuan non-organik dan satu hektar perlakuan organik yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2022 hingga Februari 2023,” ujarnya.
Disebutkannya, klaster itu juga telah menerapkan teknologi pertanian yaitu digital farming melalui bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI).
Penyerahan PSBI tersebut berupa Paket Smart Agriculture dan Precision Farming, yaitu alat yang dapat memberikan informasi kondisi atau konsentrasi unsur hara tanah secara realtime yang telah terhubung dengan smartphone petani.
“Selama pelaksanaan program demplot ini, kami turut melibatkan tenaga ahli dari Balai Penerapan Standarisasi Instrumen Pertanian (BPSIP) Sumut dan petani pakar sebagai pendamping program mulai dari persiapan lahan hingga panen,” tuturnya.
Ini dilakukan untuk mengetahui produktivitas demplot budidaya padi dengan GAP.
TPID juga turut mengundang BPS untuk membuat estimasi atau pendugaan produktivitas padi dengan teknik ubinan dengan menggunakan benih unggul yang sesuai dengan rekomendasi BPSIP Sumut.
Program pengembangan klaster padi Gapoktan Harapan, imbuhnya, akan dilakukan secara bertahap dan multiyears (2022-2027).
Tahun 2022 lalu hingga awal tahun 2023 ini merupakan tahun pertama program yang berfokus pada kegiatan budidaya pertanian.
“Gapoktan Harapan diharapkan dapat mendorong petani mampu melaksanakan teknologi budidaya padi dan implementasi program digital farming sesuai dengan praktik budidaya yang baik,” jelas dia.
Selanjutnya, sambung Doddy, guna melahirkan klaster yang mandiri dan berkelanjutan, fokus program pada pembentukan Lembaga Keuangan Mikro/Koperasi untuk akses pasar komoditas.
Kemudian hilirisasi produk dan perluasan akses pasar serta membangun kemitraan dengan industri yang berbasis komoditas.
Dia berharap, program tersebut tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas tanam namun juga dapat tumbuh menjadi klaster champion yang melahirkan para petani pakar yang menjadi rujukan bagi para petani lainnya. (*)