Kajianberita.com
Beranda Sumut Viral Video Mesum Pelajar di Tebingtinggi, Psikolog : Pentingnya Edukasi Seks ke Anak Sejak Dini

Viral Video Mesum Pelajar di Tebingtinggi, Psikolog : Pentingnya Edukasi Seks ke Anak Sejak Dini

Orang tua sejak dini sudah mulai memberikan ilmu tentang pemahaman seks kepada anak. Hal itu dilakukan untuk menghindari kehamilan di luar nikah dan menjauhi pergaulan bebas. (Kajianberita/Halodoc)

MEDAN – Dewasa ini, pengasuhan remaja cenderung lebih sulit dibandingkan pada usia lainnya. Meski gaya ini juga biasanya harus sudah dimulai dari masa kanak-kanak.

Pada masa remaja, orang tua juga harus bisa menjadi teman, sehingga anak akan merasa lebih leluasa untuk membicarakan permasalahan yang mungkin saja lagi dialaminya.

Psikolog, Irna Minauli menuturkan, orang tua juga perlu memberikan edukasi tentang risiko yang dapat terjadi jika anaknya melakukan hubungan seks di luar nikah. Misalnya, tentang kehamilan yang tidak dikehendaki serta penyakit menular seksual lainnya.

Hal itu disampaikan Irna Minauli menyahuti berita yang lagi heboh di jagat maya dengan beredarnya satu rekaman video mesum dan adegan ranjang yang diduga dilakukan pelajar di Kota Tebingtinggi di media sosial.

Video yang berdurasi 38 menit itu diduga dilakukan oleh siswa SMA dan siswi SMP. Bahkan, dalam rekaman video mesum itu, tampak keduanya melakukan hubungan suami istri.

Berdasarkan informasi, siswi SMP yang melakukan adegan ranjang itu masih duduk di bangku kelas III. Sedangkan pemeran pria dalam video itu merupakan siswa kelas III SMA. Keduanya pun diketahui merupakan siswa satu sekolah yang ada di Kota Tebingtinggi.

“Sangat miris sekali dengan adanya video tersebut. Maka itu, orang tua tetap harus mendampingi anak dan hadir ketika anak membutuhkannya. Orang tua juga harus mengetahui dengan siapa saja anak berteman,” kata Irna kepada Kajianberita.com di Medan, Sabtu (11/2/2023).

Irna menuturkan, saat ini, orang tua harus ajarkan anak agar selektif dalam memilih teman dan memperkenalkannya pada orang tua. Dengan demikian, akan memudahkan orang tua untuk memantau perilaku anak di luar rumah.

Selain itu, pemahaman tentang masalah norma-norma agama juga perlu diajarkan sehingga anak mengetahui mana perilaku yang salah dan mana yang benar. Ajarkan anak untuk tetap menjaga kehormatannya sehingga ketika menikah mereka masih dapat menjaga kesuciannya.

“Meski mungkin saat ini mulai banyak remaja yang lebih longgar dalam melihat masalah virginitas namun mereka yang masih virgin biasanya akan lebih mampu bertahan dalam perkawinannya dibandingkan dengan mereka yang sudah memiliki pengalaman seksual sebelum menikah,” ujar Irna.

Lebih lanjut Irna menambahkan, jika dikaitkan dengan masalah kecerdasan emosi, maka hal ini masuk akal karena mereka yang mampu menahan dorongan seksualnya memperlihatkan kecerdasan emosi yang baik sehingga ketika mereka dihadapkan masalah dalam perkawinannya maka mereka akan lebih baik dalam pengendalian emosinya. (*)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan