Waspadai Virus Marburg yang Mewabah di Guinea Khatulistiwa, Yuk Ketahui Gejalanya!
JAKARTA – World Health Organization atau WHO mencatat ada sembilan kasus kematian dan 16 kasus suspek akibat virus Marburg di Provinsi Kie Ntem, Guinea Khatulistiwa.
Virus Marburg ini dikonfirmasi telah mewabah di Guinea Khatulistiwa, pada Senin (13/2/2023).
Direktur Regional WHO untuk Afrika, Matshidiso Moeti, mengutip dari laman resminya, Rabu (15/2/2023), mengatakan otoritas Guinea Khatulistiwa secara cepat dan tegas mengonfirmasi penyakit ini.
“Marburg sangat menular. Oleh karena tindakan yang cepat dan tegas oleh otoritas Guinea Khatulistiwa dalam mengonfirmasi penyakit tersebut, tanggap darurat dapat dilakukan dengan segera,” kata Matshidiso.
WHO mengatakan virus Marburg masih masuk dalam keluarga yang sama dengan virus Ebola, yaitu Filoviridae.
Virus ini dapat menyebabkan demam berdarah dan memiliki rasio kematian sebesar 88 persen. Virus inil dibawa oleh kelelawar buah yang menyediakan reservoir atau wadah untuk menyimpan virus tersebut.
Virus ini pertama kali mewabah di Marburg dan Frankfruit di Jerman, serta di Beograd, Serbia pada 1967 silam. Maka, virus ini mempunyai nama virus Marburg.
Kala itu, infeksi virus Marburg terjadi pada monyet hijau Afrika (Cercopithecus aethiops) yang kemudian menjadi obyek penelitian oleh para ahli.
Penyakit tersebut kemudian menyebar di Afrika dan pernah mewabah di Kenya dan Kongo.
Gejala
Ada gejala yang ditimbulkan dari virus ini. Masyarakat perlu waspada dan harus tahu gejala yang perlu dikenali.
Mengutip laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), yang dilansir dari InsertLive, gejala akan muncul setelah masa inkubasi selama 2 hingga 21 hari.
Gejala-gejala yang akan timbul adalah demam, menggigil, sakit kepala, dan mialgia.
Setelah lima hari sejak gejala tersebut, dapat terjadi ruam makulopapular pada dada, punggung, dan perut.
Kemudian, mual, muntah, nyeri dada, sakit tenggorokan, dan diare mungkin akan terjadi.
Bila keadaan makin parah, seseorang yang terinfeksi virus Marburg akan mengalami penyakit kuning, radang pankreas, penurunan berat badan yang signifikan, delirium gagal hati, hingga disfungsi organ.
Pada manusia, virus Marburg dapat menular melalui sentuhan langsung, pernapasan, air liur, lendir, darah, dan cairan tubuh lainnya. (*)