Kajianberita.com
Beranda Lifestyle Heboh Soal Childfree, Psikolog : Bukan Tren Tapi Personal

Heboh Soal Childfree, Psikolog : Bukan Tren Tapi Personal

(kajianberita/ilustrasi)

MEDAN – Konsep childfree atau hidup tanpa anak saat ini tengah hangat dibicarakan di kalangan masyarakat. Konsep itu disuarakan Youtuber Gitasav dengan menyebut keputusannya agar tetap awet muda secara alami.

Menanggapi hal itu, Psikolog Klinis, Yenni Merdeka Sakti, mengatakan memiliki anak atau tidak sama sekali merupakan pilihan yang sangat personal. Namun, jika dijadikan kampanye bisa memberikan reaksi yang berbeda-beda kepada setiap orang.

“Childfree itukan sangat personal. Bukan karena ikut tren. Itu keputusan pribadi dan bisa juga bersama pasangannya,” katanya yang dikutip dari IDN Times, Jumat (17/2/2023).

Jika dilihat dengan setiap keputusan itu bisa lebih baik. Namun, dilihat dari kasusnya ada orang yang punya luka dan tidak siap untuk memiliki anak.

“Ada yang punya luka pengasuhan. Namun seiring dengan hasil obrolan bersama suami, ya sudah gak mau mengasuh anak,” katanya.

Di sisi lain, ada juga yang ingin bertumbuh dan menyembuhkan diri. “Dengan punya anak, dia bisa menyembuhkan luka pengasuhan yang dia punya sembari membesarkan anaknya,” sebut Yenni

Bisa juga, lanjutnya, dengan memilih untuk mengurus anak-anak yang sudah ada. “Bisa dilakukan mengurus anak-anak yang sudah ada tanpa menambah populasi,” ucapnya.

Untuk itu, apapun pilihan yang diambil maka harus bisa saling menghargai satu sama lain. “Berapa orang yang sudah berjuang, yang usaha banget untuk bayi tabung. Saling menghargai saja,” ucapnya.

Yenni menjelaskan, fitrahnya perempuan ketika sudah menikah maka berpotensi untuk punya anak. Pada awalnya, semua perempuan tidak siap menjadi ibu. Namun, karena proses kehamilan, maka tumbuh rasa naluri keibuan.

“Hamil itu sebenarnya proses pendidikan, menumbuhkan rasa naluri keibuan. Makanya itu ada sembilan bulan itu untuk belajar,” ujarnya.

“Pada awalnya semua wanita tidak siap menjadi ibu. Sekarang tergantung orangnya, mau belajar atau gak, untuk dia mempersiapkan jadi ibu atau gak,” sambung Yenni.

Menurutnya proses menjadi ibu, bukan yang mudah. Posisi ibu saat punya anak kecil dan remaja itu berbeda. “Balasannya juga yang dijanjikan juga main-main. Jadi ibu itu, belajar sepanjang usia,” ungkapnya. (*)

 

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan