Kajianberita.com
Beranda Headline Pernah Janji Tolak Impor Beras, Kini Jokowi Akui Indonesia Butuh Beras Asing

Pernah Janji Tolak Impor Beras, Kini Jokowi Akui Indonesia Butuh Beras Asing

Joko Widodo diam-diam pernah membahas masalah perpanjangan jabatan Presiden

Jakarta  — Sebelumnya Presiden Joko Widodo berkali-kali menegaskan kalau pemerintahannya tidak akan pernah impor beras asing. Ia meyakini produk beras Indonesia lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan rakyat.

Tapi sekarang, Jokowi akhirnya mengakui bahwa janjinya itu tidak bisa dipenuhi. Jokowi memastikan Indonesia, melalui Bulog, tetap harus mengimpor beras.  Impor beras bahkan sudah berjalan sejak beberapa tahun lalu.

Kenyataan ini diakui Jokowi usai  mengecek ketersediaan sembako di PD Pasar Wonokromo, Surabaya, Sabtu (18/2/2023). Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah masih melakukan impor beras melalui Bulog. Sebab, stok beras di tanah air menipis.

“(Soal impor beras) tanya ke Bulog, secara nasional kita butuh, sebab stoknya dari Bulog tipis,” katanya.

Jokowi memastikan stok beras di Bulog masih kurang untuk dapat memenuhi permintaan pasar. Maka dari itu, langkah impor dilakukan untuk memenuhi stok beras.

“Stoknya minimal 1,2 juta, kemarin pada level 600. Jadi, mau tidak mau harus impor,” ujarnya.

Jika tak impor, Jokowi khawatir akan terjadi kenaikan harga. “Ya harus lihat stoknya, kalau kurang harus ditambah, kalau tidak harga naik,” tuturnya.

Langkah Jokowi ini berbanding terbalik dengan janjinya pada masa kampanye Pilpres 2014 lalu, di mana ketika itu ia berjanji tidak akan pernah mengimpor beras. Jokowi menolak impor, karena ia ingin menailkan kesejahteraan petani di Indonesia.

Janji Jokowi menolak impor beras Ketika itu juga sebagai kritiknya kepada pemerintahan sebelumnya yang dipimpin Presiden SBY. Tidak hanya menolak impor beras, Jokowi banyak sekali melontarkan janji lainnya kepada masyarakat, misalnya melarang menterinya rangkap jabatan.

Terkait janji tidak mengimpor beras, Jokowi yakin di masa Pemerintahanya Indonesia mampu swasembada beras.

“Kita harus berani stop impor pangan, stop impor beras, stop impor daging, stop impor kedelai, stop impor sayur, stop impor buah, stop impor ikan. Kita ini semuanya punya kok,” janji Jokowi yang diucapkannya di depan ribuan massa di Jawa barat kala kampanye 2 Juli 2014.

Nyatanya janji itu tinggal janji. Jokowi tak kuasa menolak kenyataan bahwa impor beras masih dibutuhkan Indonesia.

Impor beras bukan hanya dilakukan Jokowi sekarang, sejak 2018, Indonesia juga sudah banyak mengimpor beras dan bahan makanan untuk kebutuhan dalam negeri. Janji membangun Indonesia yang swasembada pangan hanya omong kosong.

Tidak hanya gagal di bidang pangan, Jokowi juga tidak bisa memegang janjinya yang memaksa para menteri tidak rangkap jabatan. Sekarang sejumlah menterinya menjabat di berbagai lembaga dan partai.

Yang terbaru adalah Menteri BUMN Erick Tohir yang rangkap jabatan sebagai Ketua PSSI dan Menteri Olahraga Zainuddin Alami yang duduk sebagai Wakil Ketua PSSI. (*)

 

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

google.com, pub-4618385670255637, DIRECT, f08c47fec0942fa0