Empat WNI Jadi Korban Tewas Gempa Turki
TURKI – Empat Warga Negara Indonesia (WNI) menjadi korban tewas akibat gempa Turki. Dua korban terakhir ditemukan di balik reruntuhan Apartemen Galeria di Kota Dyarbakir, pada Jumat (17/2), setelah sempat hilang kontak.
Duta Besar RI untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan kedua korban tewas itu merupakan Irma Lestari asal Lombok dan Ni Wayan Supini asal Bali.
“Keduanya ditemukan lewat pencarian yang dilakukan Tim gabungan KBRI Ankara-INASAR (BASARNAS) di apartemen Galeria Residence, tempat mereka menetap,” kata Lalu Muhammad Iqbal dalam keterangan tertulisnya yang dikutip, Minggu (19/2/2023).
Setelah jenazah ditemukan, kata Iqbal, proses identifikasi dilakukan dengan dukungan Tim DVI Polri yang saat ini sedang berada di Hatay.
“Dari hasil identifikasi tersebut, kedua jenazah yang ditemukan dapat dikonfirmasi identitasnya,” ujarnya.
Iqbal menyatakan pihaknya juga telah menghubungi langsung keluarga korban yang berada di Indonesia. Petugas sedang melakukan pemulasaraan dan membawa jenazah dari Diyarbakir ke Adana untuk proses pemulangan ke Tanah Air pada Rabu (22/2/2023).
“Kita semua sangat berduka cita. Insya Allah dengan telah terkonfirmasinya jenazah kedua saudara kita, KBRI Ankara dan Kementerian Luar Negeri akan segera mengupayakan pemulangan jenazah ke kampung halaman masing-masing,” tuturnya.
Lalu menjelaskan Irma dan Supini merupakan pekerja migran Indonesia yang bekerja sebagai terapis spa profesional di Dyarbakir. Apartemen tempat mereka tinggal hancur total akibat gempa. Total terdapat 89 korban meninggal di apartemen tersebut.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan ada dua warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban tewas akibat gempa Turki adalah ibu dan anak. Keduanya merupakan WNI asal Bali dan ditemukan tertimpa reruntuhan di Kahramanmaras.
Kedua korban kini telah dimakamkan di Kahramanmaras atau Mara, kota yang berada di Turki bagian tengah. Kota tersebut berjarak lebih dari 600 kilometer dari ibu kota Turki, Ankara, dan berjarak lebih dari 1.000 km dari Istanbul.
Selain iyu, Retno belum dapat memastikan apakah para WNI yang menjadi korban luka-luka itu sudah sembuh atau belum. Selain fokus membantu para korban, Retno menyebut pihaknya juga fokus memberikan bantuan logistik untuk para WNI yang menjadi korban luka-luka.
“Jadi dua duta besar kita, baik yang di Damaskus maupun di Ankara sangat aktif proaktif dan ada di lapangan,” kata Retno.
Diketahui hingga saat ini ada 46 ribu jiwa meninggal dunia menjadi korban gempa bumi yang terjadi di Turki dan Suriah dengan kekuatan 7,7 Magnitudo yang terjadi pada 6 Februari 2023. (*)