Tokoh Adat Batak Beri Sesembahan kepada Leluhur Demi Suksesnya F1 Powerboat
Toba – Bukan hanya panitia dan aparat keamanan yang harus bekerja keras untuk mensukseskan event Formula 1 World Powerboat Championship yang berlangsung di Toba 24-26 Februari mendatang. Para tokoh adat batak juga turut berperan.
Salah satu peran tersebut adalah menyelenggarakan acara adat berupa pemberian sesembahan kepada arwah leluhur untuk meminta restu agar ajang Powerboat dunia itu berjalan lancer. Acara sesembahan kepada leluhur itu berlangsung sangat saklar pada Sabtu (18/2), di pinggir Danau Toba, tepat di titik start ajang balapan boat berkelas dunia itu.
Acara sesembahan itu merupakan tindak lanjut dari doa bersama lintas tokoh agama batak yang berlangsung di Lapangan Komplek Rumah Dinas Bupati Toba sehari sebelumnya.
Sebelum acara ritual di pinggir Danau Toba dilangsungkan, para tokoh adat batak itu terlebih dahulu memanjatkan doa bersama di Makam Raja Sonak Malela di Jalan Sisingamangaraja, Balige. Setelah itu mereka berpindah ke dermaga lokasi pelaksanaan F1 Powerboat dengan iringan gondang yang dimainkan di atas kapal motor.
Berbagai sesajen tampak dibawa oleh para tokoh adat dan pengikutnya, antara lain, buah-buahan, kelapa, bahan makanan yang sudah dimasuk, serta jenis makanan khas batak lainnya. Semua makanan itu ditempatkan di atas piring lebar yang masing-masing dibawa kelompok tertentu.
Sesampai di lokasi yang dituju, semua buah dan bahan makan itu ditempatkan di sudut dermaga yang nantinya lokasi start para peserta lomba.
Mereka yang melaksanakan ritual adat itu adalah sejumlah tokoh dan keturunan Raja Sonak Malela, antara lain dari perwakilan Marga Simangunsong, Marpaung, Napitupulu dan Pardede. Tokoh adat Batak yang hadir, antara lain, Lambok Simangunsong, Berlin Marpaung, Charles Napitupulu, Hulman Pardede, dan lain-lain. Tampak pula di dalam rombongan itu Lurah Napitupulu Bagasan, Bintaro Napitupulu, perwakilan dari Pemkab Toba, Agus Napitupulu dan Ivo Napitupulu dari pihak panitia pelaksana dan Reza yang mewakili panitia internasional, Injourney.
Para peserta kemudian berkelling di sekitar perairan Danau Toba di kawasan Kota Balige dengan menggunakan Kapal Motor Sonakmalela seraya mengucapkan kata-kata pujian kepada leluhur dalam bahasa Batak.
Lurah Napitupulu Bagasan, Bintaro Napitupulu mengatakan, ritual itu merupakan budaya Batak untuk memohon berkah dari leluhur agar ajang powerboat berlangsung sukses.
Sedangkan Reza dari perwakilan Injourney mengatakan, ritual adat itu sepenuhnya merupakan kepercayaan masyarakat local.
”Kita percaya setiap wilayah di Nusantara ini pasti memiliki adat tersendiri bagaimana mengakui peran para leluhur. Kita sangat menghargai kearifan local seperti itu. Kita berharap pelaksanaan F1H20 terlaksana dengan baik tanpa hal yang tak diinginkan,” ujar Reza. (*)