Tak Hanya Menyerang Kaum Hawa, Kanker Payudara Juga Bisa Dialami Pria Seperti Ini!
MEDAN – Kanker payudara bukan hanya diderita kaum hawa. Penyakit ini bisa menyerang lelaki juga, meskipun angka kejadiannya jauh lebih rendah.
Sepert dilansir kompas, menurut ahli onkologi payudara di Mayo Clinic Comprehensive Cancer Center di Minnesota, Dr Kathryn Ruddy, ada sekitar 2.000 kasus kanker payudara pria setiap tahunnya.
Itu adalah sebagian kecil dari kejadian pada wanita, tetapi masih merupakan jumlah yang signifikan. Untuk beberapa alasan, kanker payudara pada pria sering didiagnosis pada stadium yang lebih lanjut dibandingkan pada wanita.
“Kanker payudara pria cenderung lebih agresif dan stadium lanjut secara lokal pada saat didiagnosis dibandingkan dengan kanker payudara wanita,” ungkap ahli onkologi payudara di Memorial Sloan Kettering di New York, Dr Nour Abuhadra.
“Saya pikir sebagian dari hal itu mungkin disebabkan oleh mekanisme skrining (tes mammogram) yang kami miliki untuk kanker payudara wanita, di mana hal itu tidak ada untuk kanker payudara pria,” sambung dia.
Ditambah lagi, karena kanker payudara pada pria merupakan diagnosis yang jarang terjadi, hal ini tidak menjadi perhatian utama bagi kebanyakan orang.
Dan banyak pria yang bahkan tidak mengetahui bahwa mereka secara fisik dapat terkena kanker payudara. Selain itu, ada stigma yang terkait dengan frasa kanker payudara, meskipun seharusnya tidak ada rasa malu dengan diagnosis ini.
Berarti sangat penting bagi para pria untuk mengetahui tanda-tanda kanker payudara dan mengetahui apakah mereka memiliki faktor risiko.
Dilansir dari laman Huff Post, para ahli pun berbagi tanda-tanda peringatan kanker payudara pada pria dan apa yang perlu diketahui tentang penyakit ini sebagai berikut.
1. Benjolan bisa jadi merupakan tanda kanker payudara
“Benjolan baru di area dada adalah tanda umum kanker payudara,” kata Ruddy.
Benjolan ini dapat terasa seperti benjolan kecil seukuran kacang polong dan sering kali merupakan tanda yang mengarah pada diagnosis kanker pada pria.
“Kanker payudara [pada pria] tidak didiagnosis sampai mereka terlihat secara klinis, yang berarti sampai mereka memiliki benjolan yang benar-benar dapat diraba,” terang Ruddy.
2. Perubahan puting dan kulit perlu diwaspadai
Menurut Abuhadra, retraksi puting, atau ketika puting tiba-tiba menjadi terbalik, merupakan tanda yang mengkhawatirkan dari kanker payudara pada pria.
Faktanya, setiap perubahan pada puting harus diberitahukan kepada dokter dan begitu juga dengan perubahan pada kulit.
Secara keseluruhan, setiap perubahan pada kulit di area dada harus menjadi tanda bahaya.
“Pada saat kita menemukan benjolan atau perubahan kulit, kemungkinan besar kanker sudah cukup lanjut,” jelas Abuhadra.
“Sayangnya, konsekuensi dari kelangkaan penyakit ini adalah kurangnya pengenalan dan kurangnya kesadaran ketika gejala muncul,” tambah dia.
3. Lebih sering terjadi pada pria kulit hitam dan pada pria yang lebih tua
Ada beberapa faktor risiko tertentu yang harus diketahui ketika memantau diri kita untuk kanker payudara.
Menurut Abuhadra, pria kulit hitam lebih mungkin terkena kanker payudara dibandingkan kelompok lainnya.
Sebuah studi tahun 2019 dalam jurnal JNCI Cancer Spectrum menemukan bahwa kanker payudara 52 persen lebih tinggi pada pria kulit hitam daripada pria kulit putih.
“Kanker payudara juga lebih mungkin muncul pada pria yang lebih tua,” tuturnya.
Risiko kanker payudara pada pria dapat meningkat pada usia 50-an, 60-an, dan 70-an.
Sementara pada wanita, kanker payudara mencapai puncaknya pada usia 50-an.
4. Mutasi gen tertentu juga menempatkan pada risiko yang lebih tinggi
“Baik BRCA1 maupun BRCA2 adalah gen yang ketika bermutasi dapat menjadi predisposisi kanker payudara,” kata Ruddy.
Hal ini berlaku apa pun jenis kelamin seseorang. Pada pria, BRCA2 khususnya terkait dengan kemungkinan kanker payudara yang lebih tinggi.
“Seorang pria yang mengetahui bahwa dirinya sendiri membawa mutasi BRCA atau bahkan seseorang yang mengetahui bahwa ia memiliki anggota keluarga yang memiliki mutasi BRCA [tetapi belum melakukan tes sendiri] harus berbicara dengan dokter tentang hal ini,” saran Ruddy.
Dan jika kita tidak yakin apakah kita memiliki riwayat keluarga dengan mutasi gen ini, mengetahui riwayat kanker dalam keluarga adalah hal yang penting.
Abuhadra mencatat, riwayat keluarga yang luas dengan kanker payudara, baik pada pria maupun wanita, adalah alasan yang cukup untuk waspada.
“Selain itu, riwayat kanker di masa lalu dan paparan radiasi sebelumnya membuat pria berisiko lebih tinggi,” ujarnya.
Pria yang berada dalam situasi seperti ini harus terus memerhatikan jaringan payudara mereka dan secara teratur memeriksa setiap perubahan di dada.
5. Penggunaan estrogen
Menurut Abuhadra, orang yang menggunakan estrogen untuk segala jenis perawatan atau prosedur medis berisiko lebih tinggi terkena kanker payudara.
“Hal ini dapat terjadi pada wanita transgender yang menjalani prosedur penegasan gender dan pada orang yang menjalani perawatan hormon untuk kondisi medis tertentu,” katanya.
Kemungkinan besar orang-orang yang menjalani perawatan semacam ini telah diberitahu tentang peningkatan risiko oleh profesional medis.
Jika kita melihat adanya perubahan-perubahan ini atau khawatir kita berisiko tinggi terkena kanker payudara, penting untuk tidak mengabaikan kekhawatiran tersebut.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah menghubungi dokter. Sebab, dokter dapat melakukan tes atau rencana perawatan untuk membantu kita mendapatkan perawatan yang tepat. (*)