Kajianberita.com
Beranda Headline Heran dengan Ulah Megawati, Waketum MUI : Yang Harus Disalahkan Pemerintah dan Partai Pendukung Rezim!

Heran dengan Ulah Megawati, Waketum MUI : Yang Harus Disalahkan Pemerintah dan Partai Pendukung Rezim!

Waketum MUI Anwar Abbas

JAKARTA– Beberapa waktu lalu Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri mengeluarkan kalimat kontroversial yang mengaitkan ibu-ibu suka ikut pengajian dan dianggap mengabaikan urusan anak.

Pernyataan Ketum PDIP itu pun memantik kritikan dari sejumlah kalangan. Bahkan, ungkapan kontroversialnya itu membuat Koalisi Pegiat HAM Yogyakarta berang dan melaporkan dirinya ke Komnas Perempuan.

Bahkan, pernyataan Megawati juga membuat Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas heran.

Anwar Abbas memahami maksud Megawati, tapi heran lantaran persoalan kesehatan anak dikaitkan dengan ibu-ibu pengajian.

Dia memahami Megawati mencoba menjelaskan bahwa jika ibu-ibu tidak memperhatikan gizi anak, maka kesehatan dan kecerdasannya akan terganggu ke depannya.

“Saya rasa Ibu Megawati sebenarnya ingin bicara tentang penting dan perlunya ibu-ibu memperhatikan kesehatan dan gizi anak agar mereka bisa tumbuh dan berkembang menjadi anak yang sehat, cerdas, dan produktif,” kata Anwar Abbas dalam keterangannya, Kamis (23/2/2023).

“Karena kalau masalah kesehatan dan gizi anak-anak ini tidak diperhatikan, maka tentu nanti kesehatan dan kecerdasan serta produktivitas anak-anak tersebut tentu akan rendah dan tertanggu dan kita tentu saja tidak mau hal itu terjadi,” lanjut dia.

Namun yang membuat Anwar Abbas heran mengapa Megawati mengaitkan hal itu dengan persoalan ibu-ibu terlibat pengajian.

Dia beralasan dalam pengajian, masalah kesehatan juga diajarkan kepada ibu-ibu.

“Cuma yang mengherankan mengapa Megawati menghubungkan masalah tersebut dengan keterlibatan ibu-ibu dengan pengajian, padahal dalam pengajian itu juga disinggung banyak hal termasuk masalah yang menyangkut kesehatan. Jadi menurut saya telah terjadi kesalahan dalam membuat kesimpulan di mana beliau telah menjadikan pengajian sebagai penyebab dari terjadinya stunting dan terganggunya kesehatan anak,” jelasnya.

BACA JUGA : Inilah Megawati yang Kritik Ibu-ibu Suka pengajian

Anwar Abbas menegaskan penyebab anak-anak terkena stunting bukan karena ibu-ibu ikut pengajian. Dia menyampaikan yang menjadi penyebab yakni keluarga yang tidak bisa memberikan asupan gizi yang cukup kepada anak karena faktor kemiskinan.

“Padahal seperti kita ketahui anak-anak tersebut akan terkena stunting penyebabnya bukanlah karena ibunya ikut pengajian, tapi karena ibu dan keluarganya tidak bisa memberikan asupan gizi yang cukup kepada sang anak. Itu karena faktor kemiskinan yang mereka hadapi, jadi bukan karena ikut pengajian,” ujarnya.

Anwar Abbas pun menunjuk pemerintah yang tidak menjalankan Pasal 34 UUD 1945 terkait fakir miskin dan anak terlantas dipelihara oleh negara.

“Jadi yang harus disalahkan dalam hal ini bukan pengajian tapi adalah pemerintah dan partai Ibu Megawati sendiri yaitu PDIP yang merupakan bagian dari rezim yang memerintah dan berkuasa tersebut,” tegasnya.

Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri membuat heboh lantaran mempertanyakan alasan ibu-ibu suka mengikuti pengajian.

Pernyataan Megawati soal ibu-ibu pengajian disampaikan saat acara ‘Kick Off Pancasila dalam Tindakan Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting’ beberapa waktu lalu. Megawati saat itu berpikir mengapa ibu-ibu senang mengikuti pengajian.

Dalam pernyataannya, Megawati menegaskan pula bahwa dirinya tidak melarang ibu-ibu ikut pengajian. Pernyataan Megawati ini lantas ramai dibahas di media sosial.

“Saya lihat ibu-ibu itu ya, maaf ya, sekarang kan kayaknya budayanya, beribu maaf, jangan lagi nanti saya di-bully, kenapa to senang banget ngikut pengajian ya? Iya loh, maaf beribu maaf, saya sampai mikir gitu, iki pengajian ki sampai kapan toh yo? Anak e arep diapakke (anaknya mau diapakan)? Iya dong? Boleh, bukan berarti nggak boleh, boleh, saya pernah pengajian kok,” kata Megawati. (*)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan