Kajianberita.com
Beranda Nasional Menkes Soroti Jastip Obat di Sumut

Menkes Soroti Jastip Obat di Sumut

(Ilustrasi/unsplash-Christina Victoria Craft)

JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, menyoroti fenomena jasa titip (jastip) obat di wilayah Sumatera Utara (Sumut).

Hal itu diungkapkan Menkes Budi Gunadi saat membahas harga obat di dalam negeri yang lebih mahal dibandingkan di luar negeri. Sebab, ia ingin harga obat di dalam negeri jauh lebih murah dan terjangkau serta lebih transparan.

“Nanti kita bikin transparan,” kata Budi Gunadi yang dilansir dari Kompascom, Sabtu (25/2/2023).

Pasalnya, Budi melihat masih ada perbedaan harga obat tertentu di masing-masing rumah sakit dan membandingkan harga obat-obatan tersebut di dalam negeri dengan negara tetangga, termasuk Malaysia.

“Obatnya merek impor asing harga segini, kenapa Malaysia (lebih murah) segini, kita kejar. Kenapa rumah sakit ini malakin obatnya mahal banget, di (rumah sakit) sana kok enggak,” lanjutnya.

Terkait fenomena jastip obat di Sumut, kata Budi, biasanya, jastip dilakukan agar pembeli mendapat harga yang lebih murah.

Fenomena ini bisa dimanfaatkan untuk meminta daftar harga-harga obat yang berbeda di dalam negeri dan di negara lain untuk dibandingkan.

“Sekarang jastip obat banyak banget Sumatera Utara, minta dong obat-obat apa yang paling beda harganya antara Indonesia dan Malaysia,” ungkapnya.

“Dapat listnya, kita bikin transparan. Kita bisa bandingin tuh obat apa yang kemudian di Singapura ada, di Indonesia enggak ada. Ngomong sama persatuan ahli kanker Indonesia, ahli jantung Indonesia, obat-obat apa sih yang mahal,” sambungnya lagi.

Budi pun menegaskan Kemenkes tengah membangun kemandirian produk-produk farmasi di dalam negeri. Belanja obat-obatan senilai puluhan triliun sudah mengimplementasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Pihaknya juga mendorong investasi di bidang kesehatan dan kefarmasian untuk masuk ke dalam negeri.

“Kita dorong investasi, pabrik supaya masuk ke dalam negeri. Saya ingin harga obat itu murah. Saya lagi dorong semua para Dirjen bandingin sama Malaysia yang kata orang Malaysia lebih murah,” pungkas Budi. (*)

 

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan