Merasa Belum Bisa Jadi Orangtua yang Baik, Rina Nose Putuskan Tidak Miliki Anak
JAKARTA – Rina Nose mengaku memutuskan untuk tidak memiliki anak. Namun, ia tidak mau disebut childfree.
Rina Nose mengatakan telah membicarakan masalah tersebut kepada sang suami Aartsen. Keduanya pun ternyata memiliki pemikiran dan keputusan yang sama.
“Jauh sebelum menikah. Jadi, sudah ngobrol banyak hal sama keluarga. Jadi, orang tua saya justru tahu pikiran-pikiran saya kayak gimana dibanding orang-orang yang cuma lihat sepintas di social media. Sejauh ini saya sama suami juga seirama nih. Jadi, nggak ada masalah,” ungkap Rina Nose ketika berbincang di program ‘Rumpi No Secret’, Kamis (23/2/2023).
Rina Nose mengatakan kedua orang tuanya tidak mempermasalahkan keputusannya untuk tidak memiliki anak.
Namun, berbeda dengan ibu mertuanya yang sempat beberapa kali menanyakan soal momongan. Rina Nose hanya bisa minta didoakan dan tidak menjanjikan apapun kepada ibu mertuanya itu.
Rina Nose menyebut ibu mertuanya sempat kecewa kepada dirinya lantaran ia mengutarakan keputusannya untuk tidak memiliki anak.
Rina Nose tahu betul bagaimana perasaan ibu mertuanya kala itu. Ia pun tidak bisa menyalahkan ibu mertuanya atas harapannya itu.
Rina Nose pun berusaha memberikan pengertian kepada ibu mertuanya terkait keputusannya.
Beruntung ibu mertuanya pun akhirnya mengerti setelah Rina Nose memberikan penjelasan.
Apalagi sang mertua mengetahui alasan Ria Nose tidak ingin memiliki anak karena takut anaknya terluka lantaran ia merasa belum bisa menjadi orang tua yang baik.
“Awalnya itu kan di podcast Melaney, nah sebelum di podcast Melaney itu aku udah sering ngobrol sama mama mertua. Jadi obrolan-obrolan yang mendalam,” terangnya.
“Awalnya sih ya ada kecewa pasti ada lah, dan itu wajar karena belum paham. Tapi karena ada waktu kita coba jelasin apa aja yang perlu dijelasin, dibedah nih terus kita ceritain kira-kira ini begini ini begitu,” jelas Rina Nose.
Rina Nose menilai kesalahpahaman antara dirinya dengan ibu mertua dapat terselesaikan lantaran adanya komunikasi yang baik.
“Jadi kemampuan untuk mengkomunikasikan itu kan adalah menjelaskan dan menyimak. Kalau itu udah didapat, jadi penjelasan apa pun bisa sampai,” pungkasnya. (*)