Menguak lebih Jauh Perjalanan Bisnis si Raja Sawit asal Medan

Majalah Forbes per 13 Desember 2022 merilis bahwa Bachtiar Karim & keluarga berada di urutan ke-10 jajaran 50 Orang Terkaya Indonesia dengan nilai kekayaan sebesar US$3,5 miliar.
Bachtiar Karim dan saudaranya Burhan dan Bahari menjalankan Musim Mas, produsen kelapa sawit yang pada 2019, penjualan sawitnya mencapai US$ 6,6 miliar. Di pasaran, Musim Mas menjual minyak goreng Sunco dan lainnya.
Bachtiar dan saudara-saudaranya adalah adalah anak dari Anwar Karim. Sementara Anwar Karim adalah anak dari Lee Bun Liau. Sejarah bisnis keluarga ini berawal dari tangan Lee Bun Liau, yang mendirikan pabrik sabun Nam Cheong sejak 1932 di Medan, Sumatra Utara. Lee Bun Liau tutup usia ketika Anwar masih 12 tahun.
“Setelah sang kakek meninggal, 8 tahun kemudian Anwar Karim pun secara otomatis mulai memegang kendali atas perusahaan Lee Bun Liau,” tulis William Pratama Subagja dalam Kaum Supertajir Indonesia (2012:32). Sabun buatan keluarga ini dipasarkan di dalam negeri dan luar negeri. Medan relatif dekat dengan Malaysia.
Langkah penting dalam bisnis keluarga ini dalam bisnis kelapa sawit terjadi di tahun 1970, ketika membuka pengilangan minyak sawit pertama di Indonesia. Situs online Musim Mas menyebut kilang sawit tersebut berada di daerah Belawan, Sumatra Utara. Di daerah tersebut terdapat pelabuhan penting di Sumatra Utara.
Di tahun 1972, nama perusahaan yang semula PT Lambang Utama berubah menjadi PT Musim Mas. Perusahaan yang berada di Tanjung Mulia ini memproduksi sabun, gliserin dan juga minyak goreng. Pada 1988, perusahaan ini akhirnya perkebunan kelapa sawit pertamanya di Rantau Prapat.
Pada 1990 pabrik penggilingan inti sawit pertama Musim Mas diresmikan di Medan. Pada 1991 pabrik pengolahan kelapa sawit pertamanya diresmikan di Rantau Prapat, dekat perkebunannya. Pada 1992, PT Musim Mas dianugerahi Penghargaan Primaniyarta Perdana oleh Kementerian Perdagangan Indonesia.
Baca juga: Ternyata Ini Orang Terkaya di Sumut, Si Raja Sawit yang Berharta Rp60,4 Triliun
Pada 2002 Musim Mas punya kantor di Kuala Lumpur, Malaysia. Pada 2003 pabrik oleokimia Musim Mas di Medan mulai beroperasi.
Pada 2004 PT Musim Mas menjadi perusahaan Indonesia pertama yang menjadi anggota Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan Bachtiar Karim pernah duduk sebagai Dewan Eksekutif. Pada 2007, Musim Mas membuka kantor pertama di Eropa. Musim Mas bermain minyak sawit di dari pasaran Asia lalu ke Eropa dan Amerika.
Nama Bachtiar Karim, disebut Elnur Salihovic dalam Major Players in the Muslim Business World (2015:120) sebagai salah satu pengusaha Muslim dunia. Elnur Salihovic menyebut kapal, tanki, terminal biji-bijian serta pengilangan sawit yang dimiliki Musim Mas merupakan salah satu yang terbesar di dunia.
Keluarga Karim ikut mendirikan pusat wirausaha di Universitas Sumatera Utara di Medan. Keluarga Karim membeli Royal Darby Park Executive Suites seharga $117 juta dari Royal Group milik miliarder Singapura Asok Hiranandani pada Oktober 2019. (*)