Kajianberita.com
Beranda Headline Survei IPS:  PAN dan PPP Tak Lolos ke Senayan, Partai Baru Sulit Masuk Parlemen

Survei IPS:  PAN dan PPP Tak Lolos ke Senayan, Partai Baru Sulit Masuk Parlemen

Indonesia Polling Stations (IPS) merilis hasil survei terbaru terkait perkembangan elektabilitas partai politik peserta Pemilu 2024. IPS mencatat partai-partai baru sulit masuk parlemen karena tidak memenuhi ambang batas parliamentary threshold (PT) 4 persen.

Sedangkan partai yang sudah punya kursi di DPR, seperti PAN dan PPP terancam tak lolos ke Senayan pada periode berikutnya.

Sementara pada posisi papan atas elektabilitas parpol, PDI Perjuangan masih kokoh di posisi pertama. Disusul Gerindra di posisi kedua dan Golkar diposisi ketiga.

“Setahun jelang Pemilu 2024, PDI Perjuangan masih bertengger di posisi teratas dengan 22,1 persen. Posisi PDIP ini terus dibuntuti oleh Partai Gerindra,” ujar Peneliti Senior IPS, Alfin Sugianto dalam keterangannya, Selasa, 28 Februari.

Alfin menyebutkan, sebanyak 15,8 persen responden mengaku akan memilih Partai Gerindra. Jika Prabowo Subianto tetap maju sebagai capres, kata dia, Gerindra berpotensi terus meningkat elektabilitasnya.

“Sebaliknya jika Prabowo tidak maju sebagai capres, posisi Partai Gerindra berpotensi disalip oleh Partai Golkar dan Partai Demokrat,” kata Alfin.

Adapun perolehan suara Partai Demokrat sangat berbeda tipis dengan Golkar. Demokrat ada di posisi keempat dengan raihan 10,1 persen. Kelima, ada NasDem dengan 7,9 persen. Keenam, ada PKB dengan 7,6 persen, dan ketujuh diisi PKS dengan 7,4 persen.

Mengejutkan, Partai Perindo berhasil lolos syarat PT dengan 4,9 persen mengancam PAN yang hanya memperoleh 2,9 persen dan PPP 1,9 persen.

“Berdasarkan hasil survei IPS kali ini, satu-satunya partai non-parlemen yang berpotensi besar menembus Senayan hanyalah Partai Perindo. Dengan elektabilitas 4,9 persen. Partai Perindo bukan hanya berpeluang menjadi penghuni Senayan namun juga berpotensi menjadi ancaman buat partai-partai Parlemen yang mulai kehilangan dukungan publik seperti PAN dan PPP,” jelas Alfin.

Fenomena semakin sulitnya partai baru memperoleh kepercayaan publik juga terekam dalam survei IPS kali ini. Dari sejumlah partai baru yang berhak tampil sebagai peserta Pemilu 2024, hanyalah Partai Gelora dan Partai Ummat yang mampu menembus elektabilitas 1 persen. Namun, ini masih jauh dari syarat minimal untuk masuk Parlemen sebesar 4 persen.

“Mengacu pada trend perkembangan elektabilitas partai-partai baru hingga setahun jelang Pemilu 2024, nampaknya sulit bagi mereka untuk menembus Senayan,” kata Alfin.

Hal yang sama juga terjadi pada partai-partai lama nonparlemen. Partai-partai seperti PBB, Partai Hanura dan PSI tak kunjung mendapatkan kepercayaan publik untuk masuk DPR.

“Partai Gelora mendapat 1,1 persen, Partai Ummat 1,1 persen, P SI 0,9 persen, PBB 0,4 persen. Sedangkan Partai lainnya 2,8 persen dan undecided 2,9 persen,” kata Alfin.

Survei IPS ini dilakukan pada periode 15-24 Februari 2023 dengan total 1.200 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik acak bertingkat (multistage random sampling).

Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka oleh tenaga terlatih. Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error +/- 2,83 persen. (*)

 

 

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan