Pejabat Sudah Meninggal Terlantik, Gubernur Edy Rahmayadi Minta Maaf : Tak Ada Bawahan yang Salah!
MEDAN – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meminta maaf dengan ‘terlantiknya’ pejabat yang sudah meninggal dalam pelantikan 911 pejabat eselon III dan IV beberapa waktu lalu.
Hal itu disampaikan Edy saat melantik pejabat eselon III dan IV di rumah dinas Aula Tengku Rizal Nurdin, Medan, Kamis (2/3/2023).
“Saya minta maaf. Ada kesalahan yang dilakukan bawahan-bawahan saya. Tak ada bawahan yang salah, yang salah itu gubernurnya. Untuk itu saya yang minta maaf. Gubernur sebagai decision maker yang menjalankan tugas-tugasnya,” kata dia.
Edy Rahmayadi bilang, pelantikan ratusan pejabat Selasa (21/2/2023) lalu sudah dilakukan sesuai prosedur.
“Harusnya ada saya menyesuaikan dengan prosedur. Prosedur itu untuk eselon II dia harus dilakukan dengan seleksi yang dinamakan open bidding. Untuk eselon III dan IV itu dilakukan dengan Baperjakat. Begitu prosedurnya,” ucapnya.
“Jadi saya ikuti prosedur itu. Nah dilaksanakan lah itu. Tetapi memang spesial untuk yang sekarang ini dan kemarin karena melengkapi likuidasi. Ada tujuh jabatan OPD itu yang dilikuidasi, untuk itu menempatkan orang yang segera baik eselon IV maupun eselon III. Jadi mungkin di situlah (ada kesalahan),” tambahnya.
Namun, Edy tetap mengakui hal itu merupakan kesalahan dirinya sebagai pimpinan daerah.
“Tapi itu adalah sebuah alasan pembenaran. Semua ini adalah yang salah gubernurnya,” ungkapnya lagi.
Menurut Edy, pelantikan 25 orang pejabat eselon III dan 67 pejabat eselon IV hari ini bukan yang terakhir.
Masih ada lagi sekitar 600 pejabat yang akan dilantik ke depan, untuk melengkapi organisasi.
“Jadi perubahan jabatan-jabatan yang harus segera,” tuturnya.
Pejabat yang dilantik ini, kata Edy, belum dilihat dari sisi kualitas, hanya dari sisi kuantitas untuk memenuhi organisasi.
“Mudah mudahan ke depan ini akan terseleksi baperjakat tadi,” pungkasnya. (*)