Kajianberita.com
Beranda Headline Data Terbaru Korban Kebakaran  Depo Pertamina Plumpang, 17 Meninggal 49 Luka Berat

Data Terbaru Korban Kebakaran  Depo Pertamina Plumpang, 17 Meninggal 49 Luka Berat

Kebakaran hebat yang melanda Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara sejak  Jumat (3/3/2023) sudah berhasil dipadamkan. Namun penyalaan masih ada di sekitar permukiman warga Tanah Merah, Koja, yang berdekatan dengan titik awal kebakaran.

Sampai pagi ini pukul 06.00 wib api di sekitar pemukiman warga itu belum sepenuhnya berhasil dipadamkan.

Update informasi dari kebakaran itu, tercatat 17 orang yang meninggal dunia, 49 orang mengalami luka berat dan dua mengalmi luka sedang. Sementara warga yang mengungsi mencapai  639 jiwa.

Para pengungsi tersebar di 8 titik, di antaranya kantor PMI Jakarta Utara sebanyak 132 jiwa, Masjid As Sholihin 63 jiwa, kantor Kelurahan Rawa Badak Selatan 52 jiwa, gedung Golkar Walang 258 Jiwa, kantor Sudinakertrans dan energi Jakarta Utara 74 jiwa, Masjid Al Muhajirin 60 jiwa, RPTRA Rasella jumlah masih dalam pendataan, dan Stadion Rawa Badak jumlah dalam pendataan.

Kasudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara, Rahmat Kristantio mengatakan, dari 17 orang tewas di mana dua di antaranya merupakan anak-anak. Semua korban tewas sudah dilarikan ke RSUD Tugu Koja dan sebagian lainnya ke RS Polri Kramat Jati untuk proses identifikasi.

Asal muasal kebakaran masih belum pasti. Namun beberapa warga menyebutkan ada kemungkinan kebakaran itu karena sambaran petir.

Warga melihat ada beberapa kali sambaran petir di area kebakaran Depo Pertamina Plumpang pada Jumat (3/3/2023) malam saat  hujan deras mengguyur kawasan Koja sekira pukul 20.15 WIB.

Andrian (18), seorang warga di lokasi kejadian mengatakan, dirinya melihat petir menyambar Depo Pertamina. Setelah petir menyambar, pipa Pertamina diduga sempat mengalami kebocoran sehingga bahan bakar minyak yang ada di dalamnya lantas tumpah dan berceceran.

“Kemudian ada petir lagi menyambar langsung kebakaran itu area Pertamina,” kata Andrian. Dari situlah kemudian api merembet  ke rumah-rumah warga di kawasan Tanah Merah.

Seorang warga bernama Eli, ia mengatakan bahwa ia sempat mendengarkan ledakan gas sebelum kebakaran terjadi. Eli juga menyebut setelah api mulai menghancurkan rumah warga, terjadi lagi beberapa kali ledakan yang kedengarannya berasal dari gas dan motor milik warga.

Eli menjelaskan kurang lebih ada sekitar 20-30 rumah di wilayahnya yang terbakar imbas dari insiden tersebut. Beruntung, seluruh keluarganya dalam kondisi selamat dan kini sudah mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

Warga langsung berhamburan menjauhi lokasi setelah suara ledakan itu pecah sekitar pukul 21.40 WIB malam ini. Sejumlah warga juga terdengar berteriak sambil berdoa di tengah kebakaran hebat tersebut. (*)

 

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan