Kajianberita.com
Beranda Nasional Kata Menkes, Data Warga RI di Aplikasi SatuSehat Aman

Kata Menkes, Data Warga RI di Aplikasi SatuSehat Aman

tangkapan layar aplikasi SatuSehat

JAKARTA – Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, memastikan sistem keamanan aplikasi SatuSehat yang baru ditransformasi dari Peduli Lindungi, aman.

Sebelumnya sistem keamanan di satuSehat masih menjadi kekhawatiran, lantaran pernah terjadi kebocoran data di aplikasi Peduli Lindungi. Selain itu, SatuSehat kini menyimpan data yang begitu rahasia tentang riwayat kesehatan.

Menteri Budi pun meminta masyarakat tidak perlu khawatir. Sebab, proses pengolahan data di SatuSehat akan mirip dengan sistem perbankan.

“Pernah pakai ATM bank lain nggak buat tarik uang? Pada saat kita pakai ATM bank lain takut nggak datanya muter-muter ke bank lain? Kan nggak takut kan kalau hilang? Jadi dont worry,” kata Budi Gunadi, yang dilansir dari detikcom, Sabtu (4/3/2023).

“Saya ingin bikin datanya pakai minimal sama kayak data perbankan saja. Kartu kredit kalau kita keluar negeri, gesek, itu sebenarnya data kita diakses dari luar negeri, teman-teman nggak ngerasa takut, ya karena itu memang sudah ada sistem keamanannya,” sambungnya.

Menkes Budi pun memastikan pihaknya akan mengatur data yang ada di SatuSehat dengan baik dan aman.

“Jadi jangan khawatir. Keamanan data itu secara internasional di perbankan itu sudah ada. Di defense udah ada, semua ada. Tinggal bagaimana kita memanage data yang bagus dan itu yang kita pastikan berjalan,” ujarnya.pungkasnya.

Budi Gunadi menyatakan transformasi menjadi SatuSehat sejak 1 Maret 2023, memunculkan beragam fitur baru salah satunya adalah riwayat kesehatan.

Data tersebut nantinya bisa diakses oleh berbagai fasilitas kesehatan yang ada di Indonesia. “Dengan adanya integrasi ke SatuSehat semua data nanti formatnya sama, dan data itu bisa dipertukarkan,” ucapnya.

Dijelaskan Budi, saat pasien yang dirawat di rumah sakit harus dirujuk, nantinya dokter di rumah sakit rujukan sudah bisa mengakses riwayat kesehatan pasien. Dengan begitu diagnosa dan langkah perawatan selanjutnya dapat dilakukan lebih cepat dan tepat.

“Karena semuanya terintegrasi bukan hanya antar rumah sakit, tapi rumah sakit dengan lab seperti prodia, dan rumah sakit dengan puskesmas serta rumah sakit dengan apotik,” jelas Menkes Budi. (*)

 

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan