Sebagai Alumni, KAHMI Meminta keluarga Besar HMI Mendukung Anies pada Pilpres 2024
Saat mahasiswa, Anies Baswedan adalah pegiat organisasi Himpunan mahasisawa Islam Indonesia (HMI). Untuk itu, Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Herman Khaeron menyatakan Anies Rasyid Baswedan layak didukung para kader HMI sebagai bakal calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.
“Anies punya kapasitas besar memimpin negara, setelah sukses memimpin DKI Jakarta,” katanya di Jakarta, Jumat 3 Maret, disitat Antara.
Menurut dia, hal itu sudah terlihat saat Musyawarah Nasional (Munas) KAHMI di Palu tahun 2022, di mana para peserta menaruh harapan besar terhadap kader terbaik HMI, yakni Anies Rasyid Baswedan.
Bahkan saat itu Anies juga mendapatkan dukungan dari Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla.
Herman berharap mantan Gubernur DKI ini dapat menjadi perekat, setelah rakyat Indonesia terpolarisasi yang begitu besar saat ini.
“Rekam jejaknya saat memimpin Jakarta, sudah terlihat bagaimana kemampuannya merekatkan masyarakat usai pilkada,” ujarnya.
Dia juga mengatakan dalam organisasi HMI/KAHMI yang begitu besar, terdapat pro dan kontra atas keinginan para kader yang menginginkan Anies Rasyid Baswedan.
“Menurut saya, ini merupakan kesempatan untuk membuktikan ada kader HMI yang bisa menjadi presiden, setelah Bapak Jusuf Kalla pernah menjadi wakil presiden,” katanya.
Anies Rayid Baswedan merupakan bakal calon presiden yang diusung oleh tiga partai politik yakni Partai NasDem, Partai Demokrat dan PKS.
Sebelumnya, Anies Baswedan telah menyampaikan lima gagasan dalam diskusi yang difasilitasi Partai Demokrat, Kamis 2 Maret.
Lima gagasan yang diusung Anies untuk Indonesia ke depan yakni, pertama, terkait demokrasi, Anise menginginkan agar sistem demokrasi jangan sekadar diterima begitu saja (taken for granted), dan menjaga demokrasi itu adalah tanggung jawab semua pihak.
Kedua, terkait ekonomi, Anies menginginkan ekonomi tak hanya menguntungkan segelintir pihak, namun semua pihak, dan tidak ingin ada pertumbuhan ekonomi semu.
Dia juga menginginkan sistem ekonomi juga harus melihat dan mementingkan faktor lingkungan, dan tidak ingin pertumbuhan ekonomi sejalan dengan kerusakan lingkungan.
Ketiga, terkait kebhinekaan Indonesia, Anies menginginkan masyarakat yang rukun meskipun ada banyak perbedaan identitas.
Keempat, terkait kolaborasi dan meritokrasi, bakal calon presiden ini akan mengedepankan semangat gotong royong antara masyarakat, pihak swasta, dan pemerintah.
Kelima, terkait unsur politik, Anies menginginkan politik harus berdasarkan gagasan dan rekam jejak serta persatuan dan keadilan.
Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan pada 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya. (*)