Ma’ruf Amin Ingin Pindahkan Depo Plumpang ke Pelabuhan Pasca Kebakaran Hebat, Ini Kata Pelindo
JAKARTA– Pasca kebakaran hebat melanda Depo Pertamina Plumpang, Jumat (3/3/2023) malam lalu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin pun berinisiatif memindahkan Depo Pertamina Plumpang ke kawasan pelabuhan milik Pelindo.
Menyahuti rencana Ma’ruf Amin itu, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) buka suara.
Group Head Sekretariat Perusahaan Pelindo Ali Mulyono mengatakan pihaknya masih perlu menunggu pernyataan dari Pertamina selaku pengelola depo Plumpang.
“Terkait gagasan pemindahan lokasi dimaksud maka tentu kami perlu mengetahui rencana Pertamina lalu kemudian juga kami sesuaikan dengan rencana induk pelabuhan,” ujarnya dilansir dari CNNIndonesia.com, Minggu (5/2/2023).
BACA JUGA : Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, 1.085 Warga Mengungsi di 8 Titik Pengungsian
Di sisi lain, Ali mengatakan pihaknya turut mendoakan masyarakat yang menjadi korban kebakaran supaya tetap tabah dan mendapatkan kehidupan lebih baik nantinya.
“Kami, Pelindo Group, telah bergerak cepat dengan memberikan kepada masyarakat dan berharap kami cukup membantu,” ujarnya.
Sebelumnya, Ma’ruf Amin mengatakan Depo Pertamina Plumpang rencananya bakal dipindahkan ke kawasan pelabuhan milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). Ia mengatakan hal itu langsung kepada warga yang terdampak insiden kebakaran depo Pertamina Plumpang.
BACA JUGA : Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Bertambah, 19 Orang Tewas dan 50 Luka Berat
“Nanti yang menjadi masalah selanjutnya mengenai penataan di daerah ini. Saya berharap supaya depo (Depo Plumpang) ini supaya lebih aman itu bisa direlokasi di pelabuhan di daerah Pelindo, saya kira begitu Pak Erick (Menteri BUMN),” ucapnya saat meninjau langsung lokasi kebakaran, Sabtu (4/3/2023) kemarin.
Di sisi lain, ia mengatakan lokasi permukiman warga di Koja itu akan ditata ulang.
Penataan ulang permukiman demi membuat lokasi daerah tersebut menjadi lebih teratur, baik, dan aman.
Ia juga menawarkan warga untuk relokasi rumah saat meninjau lokasi kebakaran dan berinteraksi dengan warga yang terdampak.
Terlebih lagi sebelum kejadian ini Depo Plumpang juga pernah terbakar pada 2009 silam.
“Kalau dipindahin, mau ya? Sabar ya, namanya musibah. Nanti dibikinkan seperti apa? Apa dibangun di situ lagi, tapi kan nanti takut kebakar lagi. Nanti ya dipikirkan ya,” tuturnya mengakhiri. (*)