Jika Ada yang Ngotot Sandiaga Sebagai Cawapres Anies, Koalisi Perubahan Pasti Bubar
Beberapa suara menyebutkan bahwa Anies Baswedan sebenarnya sudah menentukan satu sosok yang dipilihnya sebagai bakal calon wakil presiden yang akan bergandengan dengannya pada Pilpres 2024 mendatang. Namun sebelum nama itu diumumkan secara terbuka, masih saja muncul desakan kalau Anies layak Kembali dipasangkan dengan Sandiaga Uno, seperti saat PIlkada Jakarta 2017.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief dengan tegas menolak wacana ini. Menurutnya, memasangkan Anies Baswedan dengan Sandiaga Uno dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 bukanlah pilihan yang tepat.
Alasannya, Sandi bukan merupakan figur yang merepresentasikan perubahan.
“Agak sulit diterima akal sehat Pak Sandiaga Uno masuk dalam tokoh perubahan,” ujar Andi dalam pernyataannya kepada Kajianberita.com, Senin (6/3/2023).
Jika ada yang ngotot, Andi meyakini, koalisi perubahan akan bubar. Karena itu Andi yakin, usulan Sandiaga Uno sebagai pendampijg Anies hanya sebagai wacana saja. Tidak sampai pada tahap pembicaraan yang serius.
Menurut Andi, Sandi merupakan bagian dari pemerintah saat ini. Maka, Sandiaga dianggap tak mempunyai semangat perubahan. Ia menyatakan, Demokrat terbuka menerima usulan siapa pun figur cawapres yang diusulkan, tapi harus memiliki semangat perubahan.
“Bagi Partai Demokrat sebetulnya siapa saja yang pro perubahan berpeluang untuk menjadi cawapres. Kalau Pak Sandiaga Uno kan bukan tokoh perubahan, tapi tokoh kolaborator kan,” papar dia.
Andi menuturkan, Demokrat ingin pasangan calon (paslon) capres-cawapres yang diusungnya menang dalam Pilpres 2024. Sandi, lanjut dia, tidak diperhitungkan sebagai figur yang membawa keberhasilan tersebut.
“Prinsipnya, kita mau menang dengan elektabilitas, yang kedua, tokohnya harus tokoh perubahan. Kita tidak ingin memilih tokoh kolaborator,” ujar dia.
Diketahui Sandi mengaku bakal mengikuti keputusan parpol soal pengusungan capres-cawapres. Ia juga mengklaim terus membuka diri dengan berbagai pihak, termasuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang membuka peluang untuk mengusung Anies-Sandi.
Akhir pekan lalu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu mengungkapkan telah menjalankan sejumlah kegiatan bersama kader PKS.
Adapun saat ini Demokrat tengah menjajaki pembentukan Koalisi Perubahan bersama PKS, dan Partai Nasdem. Meski ketiga parpol telah memberikan dukungan pada Anies untuk maju dalam Pilpres 2024, namun hingga saat ini koalisi tak kunjung dideklarasikan.
Harus pula dicatat, sampai saat ini Sandiaga masih merupakan pengurus inti di Partai Gerindra. Ia menjabat sebagai wakil Dewan Pembina, setingkat di bawah Prabowo. Sementara Gerindra jauh hari sudah memastikan kalau calon presiden mereka adalah Prabowo. Sebagai kader, Sandiaga wajib patuh kepada putusan itu, dan harus mendukung Prabowo, tidak malah beralih ke kandidat di luar partainya. (*)