9 Tahun Malaysia Airline MH370 Jatuh, Keluarga Korban Desak Pemerintah Negeri Jiran Buka Pencarian Baru
MALAYSIA – Pesawat Malaysia Airlines MH370 yang jatuh pada 8 Maret 2014 masih meninggalkan duka bagi keluarga korban. 9 tahun berlalu, keluarga korban Malaysia Airlines mendesak pemerintah Malaysia membuka pencarian baru.
Kelompok keluarga korban, Voice370, meminta pemerintah Malaysia memberi lampu hijau terhadap pencarian yang dilakukan oleh Ocean Infinity.
Desakan itu muncul usai sebuah perusahaan robotika kelautan Amerika Serikat, Ocean Infinity, mengaku punya bukti baru yang bisa membantu pencarian pesawat Boeing 777 tersebut.
“Di saat keluarga keturunan dari penumpang dan awak yang berada di pesawat berusaha menghibur kami, ancaman terhadap keselamatan penerbangan global tetap menjadi masalah nyata,” demikian pernyataan kelompok itu yang dilansir dari CNNIndonesia, Kamis (9/3/2023).
Menurut mereka, jika kasus MH370 masih terus menjadi misteri, akan sulit untuk mencegah tragedi serupa terjadi. Mereka pun percaya bahwa sangat penting jika pencarian MH370 dilakukan hingga selesai.
Kepala eksekutif Ocean Infinity Oliver Plunkett mengatakan kepada Guardian Australia bahwwperusahaannya secara aktif terlibat dalam upaya memulai kembali pencarian pesawat.
Pihaknya berharap dengan tim yang berpengalaman dan robotika kelautan bakal diinstruksikan melakukan pencarian akhir tahun ini atau pada 2024.
Plunkett meyakinkan anggota keluarga bahwa dia akan membujuk pemerintah Negeri Jiran dalam beberapa pekan mendatang dengan bukti baru. Meski begitu, dia tak merinci bukti apa yang sudah ditemukan perusahaannya.
Plunkett bahkan berani tak dibayar jika perusahaannya tak menemukan apa pun. “Kami akan bekerja keras dan berusaha sebaik mungkin untuk mewujudkannya. Kami juga akan tunduk pada dukungan pemerintah Malaysia,” ujarnya
Sementara itu, pemerintah Malaysia sejak dulu menegaskan tak akan mendukung pencarian apa pun kecuali jika ada bukti baru yang kuat.
Menteri Transportasi Malaysia, Anthony Loke, menegaskan pemerintah akan membuka kembali pencarian jika ada informasi baru dan kredibel.
“Saya tegaskan kembali bahwa posisi pemerintah akan mempertimbangkan mendukung operasi pencarian jika ada informasi baru dan kredibel tentang tempat peristirahatan terakhir pesawat,” ujar Loke.
Pada insiden sejak hilang pada 8 Maret 2014, belum ada temuan valid apapun terkait pesawat yang membawa 12 awak Malaysia dan 227 penumpang dari 14 negara tersebut.
Hasil penelitian terbaru yang dirilis pada 2021 menunjukkan pilot pesawat, Zaharie Ahmad Shah, sengaja mengalihkan pesawat keluar jalur demi menghindari radar. (*)