Kajianberita.com
Beranda Ekonomi Benih Kedelai untuk Kelompok Tani di Sumut Mulai Didistribusikan

Benih Kedelai untuk Kelompok Tani di Sumut Mulai Didistribusikan

Ilustrasi-Unsplash-Daniela Paola

BATUBARA – Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Ketapang TPH) Provinsi Sumatera Utara, mulai mendistribusikan bantuan benih kedelai dari APBN Tahun Anggaran 2023 untuk sejumlah anggota kelompok tani (poktan) di Sumut.

Plh Kepala Seksi (Kasi) Aneka Kacang dan Umbi Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketapang TPH Sumut, Hendrik Miraza, mengatakan distribusi benih kedelai tersebut telah dilakukan sejak awal Januari 2023.

Dinas Ketapang TPH juga sudah melakukan verifikasi Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) penerima bantuan kedelai salah satunya di Kelompok Wanita Tani Limau Desa Perkebunan Limau Manis Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batubara.

“Sejumlah poktan di Kabupaten Serdangbedagai sudah menerima benih kedelai bantuan varietas Anjasmoro sejak awal Januari 2023 lalu,” katanya di Desa Perkebunan Limau Manis Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batubara, Kamis (09/03/2023) siang.

Hendrik menyebutkan dari alokasi seluas 320 hektare (ha), benih kedelai yang didistribusikan ke petani Sergai baru berkisar 100 ha. Begitu juga di Kabupaten Langkat, benih kedelai yang diterima anggota poktan hanya untuk areal seluas 210 ha dari alokasi sebanyak 310 ha.

Kondisi tersebut tidak jauh berbeda dengan Kabupaten Asahan yang baru menerima benih kedelai untuk pertanaman seluas 117 ha dari alokasi sebanyak 171 ha. Berbeda dengan Kabupaten Labuhanbatu selatan (Labusel) yang sudah menerima keseluruhan benih bantuan untuk pertanaman seluas 165 ha.

“Keterbatasan benih kedelai yang membuat bantuan dilakukan secara bertahap, selain lambannya pengajuan CPCL dari pihak kabupaten/kota,” ujarnya.

Hendrik mengemukakan, setiap penerima bantuan menerima tidak hanya benih kedelai, tapi juga sarana produksi pertanian (saprodi) seperti pupuk. Untuk setiap ha, penerima bantuan akan mendapatkan 50 kilogram (kg) benih kedelai, 50 kg pupuk NPK, 3 kg pupuk hayati dan 2 liter pestisida.

“Bantuan itu memang belum mencukupi, sehingga diharapkan adanya swadaya dari penerima bantuan agar bisa melakukan pertanaman kedelai,” ucapnya. (*)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan