Kajianberita.com
Beranda Headline Rekonstruksi Pembunuhan Mantan Anggota DPRD Langkat Peragakan 91 Adegan

Rekonstruksi Pembunuhan Mantan Anggota DPRD Langkat Peragakan 91 Adegan

Situasi saat rekonstruksi mantan anggota DPRD Langkat Paino, Rabu (8/3/2023) di Besilam, Langkat

Polres Langkat dan Polda Sumut menggelar rekonstruksi kasus penembakan mantan Anggota DPRD Langkat Paino di Dusun VII Bukit Dinding, Desa Besilam Bukit Lembasa, Kecamatan Wampu. Rekonstruksi itu dipimpin langsung Kapolres Langkat, AKBP Faisal Rahmat Husein Simatupang, didampingi Kajari Langkat, Mei Abito Harahap.

Lima tersangka utama pelaku pembunuhan itu, yakni Luhur Sentosa Ginting alias Tosa (26) sekaligus otak pelaku, Dedi Bangun (38) eksekutor, Persadanta Sembiring (43), Heriska Wantenero alias Tio (27), dan Sulhanda Yahya alias Tato (27) dihadirkan sebagai pelaku rekonstruksi. Sedangkan posisi Paino diambilalih peran pengganti.

Setidaknya ada 91 adegan yang dimainkan dalam rekonstruksi itu untuk menggambarkan saat-saat awal hingga akhir penembakan Paino yang menyebabkan nyawanya melayang. Begotu banyaknya adegan, sehingga  rekonstruksi yang berlansung sejak pagi, berakhir pada Rabu malam pukul 22.00 WIB.

Adegan itu diperagakan di tujuh lokasi, selain di Desa Besilam juga di  warung Amiran dan kemudian berpindah di  rumah salahsatu rumah warga bernama Ganda. Lalu berpindah lagi ke Kawasan  perkebunan sawit, dan lokasi kelima simpang Bukit Hati.

Pada lokasi keenam rekontruksi berpindah ke alamat Dusun VII Karya Sakti, Desa Besilam Bukit Lembasa, Kecamatan Wampu, Langkat, atau dirumah mpok Atik. Kemudian, puncaknya di gudang sawit milik tersangka Luhur Sentosa Ginting alias Tosa yang juga merupakan otak pembunuhan.

“Rekonstruksi perkara tindak pidana diperagakan 91 adegan. Di mana menggambarkan kronologis adegan dari awal perencanaan tindak pidana, sampai dengan selesai terjadinya tindak pidana yang dilakukan oleh masing-masing tersangka,” ujar Kapolres Langkat, AKBP Faisal Rahmat Husein Simatupang, Kamis (9/3/2023).

Selama rekonstruksi berlangsung, sedikitnya ada 100 personel yang dilibatkan dalam rekontruksi, diantaranya personel dari Brimob Polda Sumut. Rekontruksi yang dilakukan pun berjalan dengan aman dan lancar.

Dari semua proses rekonstruksi itu, terungkap jelas kalau  Tosa Ginting selaku otak pembunuhan itu  merencanakan aksinya dengan rapi. Pembunuhan itu dilakukan Tosa Ginting karena merasa keberatan  sebab Paino mengembangkan bisnis pengumpulan sawit di lokasi yang sama seperti yang dilakukan  Tosa selama ini.

Tosa cemburu sebab bisnis Paino lebih berkembang  dari bisnis yang dijalankanya. Inilah yang memicu kemarahannya sehingga harus menghabisi nyawa mantan anggota DPRD Langkat periode 2014-2019 itu. (*)

 

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

google.com, pub-4618385670255637, DIRECT, f08c47fec0942fa0