Dilanda Kekacauan, Pimpinan KIB Sampaikan Pernyataan di Depan Publik

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digawangi Partai Golkar, PPP dan PAN tengah dilanda ketidakpastian. Pasalnya adalah pernyataan dari Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy yang mengatakan KIB kemungkinan akan pecah. Sementara PPP sendiri akan memilih berkoalisi dengan PDIP pada Pilpres mendatang.
Romahurmuziy alias Romy terus terang mengaku sudah bertemu Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto pada Rabu (1/3/2023) lalu membahas koalisi PDIP dan PPP. Romahurmuziy mengaku membicarakan banyak hal dengan Hasto, salah satunya membahas mengenai koalisi Pilpres 2024.
“Tentu tidak terhindarkan kita juga membahas kemungkinan-kemungkinan koalisi karena pilpres juga sudah dekat. Ajakan koalisi kepada PPP oleh Mas Hasto sebenarnya sudah lama, sejak Plt Ketum Pak Harso (Soeharso Monoarfa),” ujar Romahurmuziy saat dimintai konfirmasi.
Jika koalisi PPP dan PDIP terealisasi, maka Romy memastikan KIB akan bubar.
Pernyataan Romy ini yang membuat tiga pimpinan partai di KIB meradang. Ketiganya serentak membantah pernyataan Romy itu. Bahkan Plt Ketua PPP Mardiono juga membantah ucapan itu.
Masing-masing ketua partai itu sampai harus membuat pernyataan bersama bahwa ucapan Romy adalah tidak benar.
POlitisi PAN bersuara untuk menegaskan bahwa KIB tidak akan terpecah belah lantaran ketiga parpol punya kesamaan cita-cita. Ketiganya pun sudah menyusun platform yang diberi nama PATEN.
“KIB insya Allah tidak akan terbelah, tidak akan pecah. KIB tetap solid dan kompak. Ada kesadaran sejarah dan persamaan cita-cita yang menyatukan KIB,” ujar Wakil Ketua Umum PAn Viva Yoga Mauladi yang dihubungi Kajianberita, Jumat 10 Maret.
Adapun soal perbedaan usulan nama capres dan cawapres, kata Viva, nanti akan diputuskan dan disepakati bersama dalam rapat KIB. Di mana Partai Golkar menyebut dengan istilah forum khusus.
“(Capres-cawapres) Diputuskan di rapat KIB. Nanti setiap anggota KIB akan mengusulkan paslon di rapat KIB. Lalu ditetapkan secara kolektif kolegial, musyawarah mufakat, tidak voting,” jelas Viva.
Soal kapan rapat itu diselenggarakan, Viva meminta publik bersabar. Pihaknya kata dia, alam berkabar jika rapat KIB akan digelar.
“Ya nanti dikabari,” katanya.
Juru Bicara (Jubir) DPP Partai Golkar Tantowi Yahya, juga menegaskan ketiga ketum parpol yang tergabung di KIB, yakni Golkar, PAN dan PPP sepakat bahwa penentuan nama capres-cawapres menunggu permufakatan bersama dalam sebuah forum khusus.
“Semua pimpinan partai koalisi sepakat siapa yang nanti menjadi capres dan cawapres itu akan diputuskan dalam forum yang akan dibuat khusus,” ujar Tantowi saat dikonfirmasi, Kamis, 9 Maret.
Mantan anggota DPR itu pun meminta semua pihak menunggu permufakatan dalam forum yang dibuat khusus untuk membahas dan menentukan capres dan cawapres KIB.
“Kita tunggu hasil kemufakatan parpol-parpol KIB,” katanya.
Juru bicara (Jubir) PPP Achmad Baidowi atau Awiek turut mengklarifikasi pernyataan Rommy. Awiek mengatakan, pernyataan tersebut bukanlah sikap partai melainkan pandangan Rommy secara pribadi.
“Terkait pernyataan Gus Romy di sejumlah media, kami menganggapnya sebagai ijtihad beliau dalam meramaikan isu politik negeri ini. Dan itu merupakan pernyataan pribadi berdasarkan intuisi politik beliau sendiri,” ujar Awiek, Kamis, 9 Maret. (*)