Facebook dan Massanger Kembali Bersatu Pasca Pisah 9 Tahun
MEDAN – Messanger dan Facebook akan kembali bersatu setelah sempat pisah selama 9 tahun. Bersatunya platform perpesanan ini dengan induknya agar mempermudah dan memberi kenyamanan pengguna untuk terhubung dan berbagi.
Kepala Facebook, Tom Alison, mengatakan perusahaan saat ini tengah menyiapkan penyatuan kembali kedua platform tersebut. Pihaknya sedang menguji kemampuan orang untuk mengakses kontak masuk Messanger mereka di dalam aplikasi Facebok.
“Anda akan segera melihat kami memperluas pengujian ini. Baik di aplikasi Messenger atau langsung di dalam Facebook,” kata Tom Alison yang dilansir dari CNNIndonesia, Sabtu (11/3/2023).
Pada 2014 Perusahaan Meta menghapus Messenger dari aplikasi Facebook. Tujuannya untuk memfokuskan upaya pengembangan Messenger menjadi pengalaman perpesanan seluler.
Saat itu, tidak jelas apakah Meta memiliki rencana membawa platform perpesanan itu kembali ke versi peramban seluler Facebook atau tidak. Namun, Facebook mulai mendorong pengguna web seluler ke aplikasi Messenger pada 2016.
Sebab, dengan memiliki satu aplikasi untuk disulap pada ponsel pengguna mungkin bukan hal yang buruk. Pengguna dapat mengirim pesan ke pengguna lain di Instagram dari aplikasi Facebook.
Baca Juga : Meta Verified, Centang Biru Berbayar untuk Pengguna Instagram dan Facebook
Mengutip TechCrunch, Meta sempat mengumumkan tentang fokus Facebook di 2023. “Facebook tidak mati atau sekarat,” ujar perusahaan dalam unggahan blognya.
Meta terus berupaya untuk menjadi lebih kompetitif dengan TikTok. Meta mencoba mengubah Facebook dari sekadar tempat mengikuti perkembangan teman dan keluarga menjadi platform hiburan dan penemuan.
Para pengamat, dikutip dari Endgadget, menilai alasan utama Meta membawa perpesanan kembali ke aplikasi Facebook adalah untuk memudahkan orang berbagi apa yang mereka temukan di Facebook melalui perpesanan tanpa perlu beralih ke aplikasi lain.
TikTok memungkinkan pengguna untuk berbagi video yang mereka temukan dengan teman-teman mereka melalui pesan langsung. Namun, di satu sisi Meta berbalik arah dan kembali ke cara lama memantik pengalaman pengguna. Tapi itu dianggap meniru aplikasi pesaing. (*)
Baca Juga : Anies Baswedan Paling Populer di Media Sosial