Polisi dan Gema Senandung Qur’an di Balik Jeruji jelang Ramadhan

SENANDUNG Al Quran menggema di balik jeruji tahanan.
Suara itu hadir dari enam pria yang tengah menjalani hukuman atas kasus kriminal yang dilakukannya.
Ya suasana menyejukkan itu berasal dari rumah tahanan Kepolisian Sektor (Polsek) Metro Setiabudi, Jakarta Selatan.
Sang pimpinan, Kapolsek Metro Setiabudi Kompol Arif Purnama Oktora berinisiatif mengajak enam tahanannya mengkhatamkan Al Quran menjelang Ramadhan 1444 H.
Kegiatan penuh berkah itu juga sekaligus memanfaatkan waktu para tahanan dengan beribadah selama menjalani hukuman di penjara.
“Melalui kegiatan ini kami menyampaikan pesan agar seluruh tahanan melaksanakan khataman Al Quran mengingat sebentar lagi Ramadhan,” kata Arif Purnama kepada wartawan, di Jakarta, dilansir dari ANTARA, Sabtu (11/3/2023).
Tak hanya itu, Arif Purnama beserta jajaran juga menyampaikan pesan kepada tahanan untuk memperdalam keagamaan, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan selama menjalani masa tahanan.
Terlebih, momentum ini akan terus digencarkan mengingat akan memasuki Ramadhan 1444 Hijriah dimana ibadah para umat muslim pahalanya akan dilipat gandakan.
Arif pun tak lupa mengingatkan kepada para tahanan untuk selalu menjalankan ibadah lima waktu yang disertai mengamalkan membaca ayat-ayat suci Al Qur’an.
Menurut Arif, salah satu tahanan bernama Baharudin terlihat antusias dalam kegiatan ini.
Dengan khusyuk dirinya membacakan kalimat pendek yang menjadi ayat pembuka dalam beberapa surat di Al Quran.
“Adapun tiga orang yang tidak bisa membaca Al Quran, maka kami tunjuk Baharudin untuk mengajari rekan-rekan satu sel tahanan,” ujarnya.
Dalam kesempatan sama, Arif juga memberikan motivasi kehidupan kepada para tahanan untuk terus berbuat baik di kemudian hari.
Serta diingatkan dalam menjalankan masa tahanan agar instrospeksi diri dengan berlandaskan panduan ibadah dan doa sesuai agama masing-masing.
Harapan Arif sederhana. Dengan adanya kegiatan rutin ini mampu membuat para tahanan mendapatkan ketenangan hati dan jiwa usai menjalankan ibadah bersama pihak kepolisian.
“Kegiatan ini diharapkan bisa memberikan pandangan terhadap para tahanan untuk mengubah perilaku sebelumnya agar tidak terjerumus dalam kesalahan yang sama,” tutupnya. (*)