Kajianberita.com
Beranda Internasional Dilanda Krisis Keuangan, Silicon Valley Bank Bangkrut

Dilanda Krisis Keuangan, Silicon Valley Bank Bangkrut

Ilustrasi-Unsplash

NEW YORK – Silicon Valley Bank (SVB) bangkrut. Otoritas berwenang Amerika Serikat menutup salah satu bank terbesar di negara Paman Sam itu yang mengalami kolaps sejak krisis keuangan lebih dari 1 dekade lalu pada, Jumat (10/3/2023).

CEO Better Markets Dennis M. Kelleher mengatakan keadaan SVB memburuk dengan cepat sehingga tidak akan bertahan dalam waktu lebih dari 5 jam.

“Para deposan menarik uang mereka begitu cepat sehingga bank bangkrut dan penutupan intraday tidak dapat dihindari akibat penarikan besar-besaran dana tersebut,” kata Dennis melansir Kompas dan CNN, Senin (13/3/2023).

Silicon Valley Bank sebelumnya gagal mendapatkan modal tambahan dana dalam 48 jam. Regulator California memutuskan untuk menutup pemberi pinjaman bagi para perusahan teknologi tersebut.

Lembaga Penjamin Simpanan Federal AS (FDIC) pun membawa SVB dan pihak berwenang AS menyita aset bank tersebut.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengadakan pertemuan darurat regulator perbankan AS untuk menanggapi keruntuhan bank ini.

Sementara itu, Wakil Menteri Keuangan AS Wally Adeyemo pada hari Jumat berusaha meyakinkan publik tentang kesehatan sistem perbankan setelah runtuhnya SVB secara tiba-tiba.

Regulator federal memperhatikan lembaga keuangan khusus ini dan ketika kami memikirkan sistem keuangan yang lebih luas, kami sangat yakin dengan kemampuan dan ketahanan sistem,” kata Adeyemo.

“Kami memiliki alat yang diperlukan untuk (menangani) insiden seperti yang terjadi di Silicon Valley Bank,” timpal Adeyemo.

Didirikan pada tahun 1983, Silicon Valley Bank menyediakan pembiayaan untuk hampir setengah dari perusahaan teknologi dan perawatan kesehatan yang didukung usaha AS.

Masalahnya terungkap minggu ini ketika mereka sangat membutuhkan dana. SVB menjual obligasi karena pelanggan menghadapi masa-masa sulit dan menarik uang mereka dari bank. Saham SVB anjlok 60 persen pada hari Kamis (9/3/2023).

Perdagangan saham dihentikan Jumat di tengah laporan, bank tidak mampu mengumpulkan semua uang yang dibutuhkan dan sedang mencari pembeli.

Kemudian regulator California turun tangan, menutup bank dan memanggil US Federal Deposit Insurance Corporation untuk bertindak sebagai penerima.

Menurut FDIC, Silicon Valley Bank memiliki total aset sekitar 209 miliar dollar AS dan total simpanan 175 miliar dollar AS pada akhir tahun lalu.

Kolapsnya SVB dimulai sejak Rabu, 8 Maret 2023. Bank ini mengumumkan telah mengalami kerugian besar dalam penjualan sekuritas. Untuk menutup kerugian, SVB berencana menjual dan akan menjual saham baru senilai 2,25 miliar dollar AS.

Hal ini memicu kepanikan di antara perusahaan modal ventura utama, yang dilaporkan menyarankan perusahaan untuk menarik uang mereka dari bank. (*)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan