Kajianberita.com
Beranda Headline Terbelit Keuangan, Suami di Langkat Paksa Istri dan Anak Bunuh Diri Terjun ke Sungai Wampu

Terbelit Keuangan, Suami di Langkat Paksa Istri dan Anak Bunuh Diri Terjun ke Sungai Wampu

Jualiana, 34 tahun, saat berhasil diselamatkan warga.

Poniman, 40, ayah dua anak warga Langkat yang terbelit masalah keuangan berupaya menjebak istri dan kedua anaknya untuk bunuh diri bersama. Tanpa sepengatahuan anak dan istrinya itu, Poniman mengajak mereka naik sepeda motor, tapi kemudian terjun bersama sepeda motor itu ke Sungai Wampu.

Istri dan anaknya yang tidak  mengetahui rencana bunuh diri itu sempat menjerit takutan. Mereka berupaya melawan, tapi motor sudah terlanjut terjun ke sungai dengan  kedalaman 10 meter itu. Aksi nekad itu dilakukan  Poniman pada Minggu pagi (26/3)  di Kecamatan Stabat.

Warga desa sekitar yang  mendengar jeritan itu langsung menuju lokasi dan berupaya menyelamatkan Poniman  beserta keluarganya.

Poniman, istrinya Juliana, 34 tahun,  dan seorang anaknya berhasil diselamatkan tak berapa lama kemudian setelah tubuh mereka terlihat muncul dipermukaan sungai. Sedangkan seorang lagi anaknya yang berusia 2 tahun sempat hilang.

Ironisnya lagi, setelah diselamatkan dan berupaya ditarik ke darat, Poniman yang dalam keadaan lemas berupaya mengeluarkan carian yang ada di dalam saku celananya untuk diminum.

Warga yang  terheran melihat aksinya itu berupaya menghalangi karena tidak lazim bagi orang yang tenggelam untuk minum air. Tapi Poniman tetap memaksa minum.

Ia sempat meminum sedikit, namun berhasil dihentikan warga. Belakangan diketahui kalau cairan yang akan diminumnya itu merupakan obat anti nyamuk.

Lagi-lagi upaya  Poniman untuk bunuh diri yang keduakalinya berhasil dihentikan warga.

Sementara istri dan seorang anaknya yang masih dalam keadaan hidup langsung  diselamatkan langsung diamankan warga.  Kondisi mereka sempat sekarat, tapi dengan pertolongan warga, mereka segera ditangani dengn baik hingga akhirnya selamat. Satu lagi anak poniman masih belum diketahui nasibnya sampai sore hari.

Poniman sendiri kemudian dibawa ke Rumah Sakit Putri Bidadari. Pengawalan khusus langsung diberikan kepadanya setelah warga mengetahui kalau Poniman bersikeras mau bunuh diri.

tubuh Poniman tergeletak di pinggir Sungai Wampu setelah ditarik ke darat. Begitupun ia masih berupaya bunuh diri, tapi berhasil dihentikan warga.

Dari keterangan istrinya Juliana terungkap kalau Poniman sengaja menerjunkan sepeda motor yang mereka kendarai ke dalam Sungai wampu agar seluruh keluarga itu mati terbunuh.

“Ia ingin mengajak kami bunuh diri semuanya,” kata JL istrinya.

Diawali Pertengkaran Keluarga

Upaya bunuh diri yang dilakukan Poniman itu berawal dari persoalan keuangan yang membelit keluarganya. Persoalan ekonomi itu yang membuat pasangan itu kerap bertengkar. Apalagi mereka terjerat utang kepada pihak lain.

Untuk membantu mengatasi persoalan ekonomi itu,  akhirnya istrinya Juliana berencana bekerja sebagai TKI di Malaysia.  Poniman yang sehari-hari bekerja sebagai buruh pembuat batu-bata sangat keberatan dengan rencana itu, sehingga mereka kembali terlibat pertengkaran.

Untuk mengatasi pertengkaran itu, pada Minggu pagi (26/3/2023) Poniman mengajak istri dan kedua anaknya berkunjung ke rumah mertuanya (orangtua Juliana) di Kota Datar, Kecamatan Secanggang, dengan mengendarai sepeda motor. Maksudnya sangat elok, yakni meminta nasihat dari orangtua itu.

Namun saat melintas di pinggir Sungai Wampu, tepatnya di Dusun Ampera, Desa Stabat Lama Barat, Poniman memacu sepeda motornya  dengan kencang. Sesaat kemudian ia membelokkan arah kendaraan itu menuju sungai yang ada di samping jalan.

Alhasil suami istri dan kedua anak mereka terjun ke dalam sungai bersamaan dengan sepeda motor yang mereka kendarai. Beruntung warga yang mengetahui kejadian itu berupaya  menolong.

Tadinya warga mengira Poniman mengalami kecelakaan sehingga motor yang dikendarainya terjun ke dalam sungai. Namun setelah melihat aksi Poniman yang masih berusaha bunuh diri setelah diselamatkan, warga langsung paham bahwa ada situasi yang tidak lazim dalam kasus itu. Poniman langsung mendapat penjagaan khusus.

Camat Sei Wampu Syamsul Adha, Senin (27/3/2023) juga memastikan kalau peristiwa itu murni upaya bunuh diri yang ingin dilakukan Poniman.

“Tidak ada unsur kecelakaan di situ. Ia memang ingin bunuh diri mengajak istri dan kedua anaknya,” ujar Syamsul.

Bahkan saat Poniman berhasil diselamatkan, ia tetap berupaya bunuh diri dengan minum cairan anti nyamuk. Upaya itu berhasil dihentikan warga.

Setelah kejadian itu, upaya pencarian terhadap anak Poniman yang satu laginya terus dilakukan secara intensif bersama warga tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Sore harinya bocah berusia dua tahun itu akhirnya ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia. (ana)

 

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan