Pimpinan OKP yang Dibakar Massa Hingga Tewas Ternyata Pernah Bunuh Istri dan Sahabatnya
Pria bernama Ngertiken Sembiring (48) tewas usai dikeroyok dan dibakar warga di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut). Sebelum dia tewas, Ngertiken ternyata pernah membunuh istrinya.
“Berdasarkan catatan kriminal kepolisian, bahwa NS ini merupakan residivis yang sempat membunuh istrinya,” kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi, Rabu (29/3/2023).
Perwira menengah Polri itu mengatakan, Ngertiken membunuh istrinya pada tahun 2015 lalu. Meski begitu, Hadi belum merinci motif Ngertiken melakukan pembunuhan itu. Namun, kata Hadi, Ngertiken telah divonis penjara selama 10 tahun atas kejadian tersebut.
“(Kasus) pembunuhan istrinya, (Ngertiken) divonis 10 tahun dan yang bersangkutan baru menjalani hukuman selama enam tahun, mungkin ada remisi,” ujarnya.
Selain itu, pada tahun 2013, Ngertiken juga pernah melakukan pembunuhan terhadap seorang warga yang tidak lain adalah sahabatnya.
“Jadi, dia sudah bolak balik masuk ke lapas,” sebutnya.
Sebelumnya diberitakan, Ngertiken Sembiring tewas usai dimassa ratusan warga. Hal itu dipicu karena Ngertiken mengancam sejumlah wanita.
Peristiwa itu terjadi di Dusun Buluh Diri, Kecamatan Kuala, Senin (27/3) sekitar pukul 23.30 WIB. Kejadian itu berawal saat Ngertiken pergi menuju Dusun Buluh Duri dalam kondisi mabuk. Di perjalanan, korban bertemu dengan seorang wanita dan mengancamnya.
Baca juga: Mabuk Berat dan Ancam Warga, Ketua IPK Kuala, Langkat Tewas Dibakar Massa, Ini Penjelasan Polisi
“Jadi, berdasarkan laporan yang saya dapatkan, korban mulanya melakukan pengancaman terhadap seorang perempuan. Kemudian si perempuan bisa melarikan diri,” kata Hadi, Selasa (28/3).
Setelah kejadian itu, Ngertiken kembali mengancam warga lainnya. Saat itu, dia mengancam seorang wanita berusia 50 tahun. Wanita tersebut pun sontak meminta tolong.
Alhasil, warga yang melihat kejadian itu langsung mendatangi Ngertiken dan mengeroyoknya. Bahkan, warga juga membakar tubuh Ngertiken. Hadi mengatakan ada sekitar 100 warga yang saat itu turut menganiaya Ngertiken.
“Di saat itulah, ibu itu meminta pertolongan. Kemudian datang warga yang lain kurang lebih 100 orang. Jadi, pada saat itulah si korban dimassa oleh warga sampai dibawa ke semak-semak dan massa dengan emosi membakar korban ini,” kata Hadi.
Atas kejadian itu, korban dinyatakan tewas. Ngertiken mengalami luka bakar dan sejumlah luka lainnya di tubuhnya. Sampai sekarang belum seorang pun warga yanf dinyatakan sebagai tersangka dalam kasus pembakaran itu. (det)