Kajianberita.com
Beranda Sumut Perintah Bobby Dianggap Angin Lalu, Jukir Ramadan Fair Medan Tetap Kutip Parkir Lebih Mahal

Perintah Bobby Dianggap Angin Lalu, Jukir Ramadan Fair Medan Tetap Kutip Parkir Lebih Mahal

Parkir di Ramadan Fair yang mahal

Banyak warga Medan yang mengeluhkan soal parkir di Ramadan fair di Taman Sri Deli yang cukup mahal. Merespon keluhan itu, Walikota Medan lantas memerintahkan agar parkir di lokasi itu sebaiknya digratiskan.

Namun perintah Bobby itu dianggap angin lalu oleh para juru parkir di Kawasan tersebut. Mereka tetap mengutip parkir dengan harga yang lebih mahal. Para juru parkir tidak menganggap perintah Bobby itu pantas dihargai.

Pantauan Kajianberita di lokasi, Rabu sore (29/03/2023, ratusan pengunjung memadati areal Ramadan Fair tersebut. Mereka terlihat berburu makanan untuk berbuka puasa dan duduk di meja yang sudah disediakan dan juga di dalam areal Taman Sri Deli.

Para pengunjung terlihat memarkirkan sepeda motornya di beberapa titik di sekitar areal Ramadhan Fair. Misalnya di Jalan Sisimangaraja dan juga di Jalan Mahkamah.

Namun, terlihat para pria yang beberapa memakai baju jukir Pemkot Medan berwarna oranye maupun yang tidak menggunakan baju jukir meminta uang parkir kepada pengunjung. Mereka meminta pengunjung membayar uang parkir sebesar Rp 3 ribu hingga Rp 5 ribu per sepeda motor.

Salah satu pengunjung bernama Eli mengatakan bahwa ia dipungut biaya parkir sebesar Rp 3 ribu. Ely yang datang bersama temannya naik sepeda motor, parkir di Jalan Mahkamah di dekat Taman Sri Deli.

Padahal menurutnya, Bobby Nasution sudah menegaskan bahwa parkir gratis, namun saat disampaikan, jukir itu malah mengatakan tidak tahu soal itu. Ely menuturkan jika pria itu memakai baju berwarna oranye seperti baju jukir yang biasa dipakai oleh jukir resmi Pemkot Medan.

“Cuma semalam kan sebenarnya Pak Bobby udah bilang kalau parkirnya gratis, tapi petugasnya bilang dia kan pake baju Dishub tuh, baju oranye. Saya tanya uangnya nanti dikasi ke Dishub atau kemana karena kan Pak bobby bilangnya gratis, terus dia bilang iya dikasih ke Dishub. Tapi Dishub bilangnya gratis bang gimana tu, cuma dia bilang lagi oh saya nggak terlalu tahu Pak itu ada orang Dishubnya, orang Dishub yang dimaksud itu ya ormas lah, saya nggak tahu ormas itu emang nyetor ke Dishub apa enggak,” jelasnya.

Namun karena takut jika tidak bayar sepeda motornya hilang, akhirnya Ely mengaku tetap membayar Rp 3 ribu itu. Selaku pengunjung, Ely menilai semua jajaran Pemkot Medan harusnya mendengarkan intruksi dari Bobby, sehingga dia menilai jukir tersebut melawan perintah Bobby.

“Jadi harapan saya ya konsisten lah untuk Pemkot Medan kalau memang dari atasannya bilang tidak bayar parkir di sini, ya seharusnya sampai ke bawah bawah ini melakukan hal yang sama, ini kan udah bentuk perlawanan namanya,” ucapnya.

Ucok, seorang juru parkir di Kawasan itu mengaku bahwa ia akan terus mengutip uang parkir di Kawasan itu karena sudah menjadi tugasnya.  Soal perintah Bobby terkait parkir gratis, sama sekali tidak dianggapnya penting.  (*)

 

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan