Rumahnya Diteror, Keluarga Korban Penganiayaan AKBP Chairuddin akan Mengadu ke LPSK
Belum selesai dengan kasus penganiayaan yang menimpa Ken Admiral yang melibatkan AKBP Chairuddin Hasibuan dan anaknya Aditya Hasibuan, kini keluarga Ken Admiral mengaku mendapatkan terror baru dari orang tidak dikenal.
Teror tersebut didapatkan, usai kasus penganiayaan Ken Admiral menjadi viral di media sosial dan ditindak. Pelaku terror itu terdiri dari dua orang menggunakan sepeda motor. Mereka melemparkan jerut puut ke halaman rumah Keluarga itu.
Dinda Safai membagikan peristiwa teror yang terjadi di rumahnya di Medan, Sumatera Utara. Sebagaimana diketahui, Dinda Safay merupakan kakak dari Ken Admiral, korban penganiayaan yang melibatkan AKBP Achiruddin Hasibuan dan anaknya.
Kakak Ken Admiral, Dinda Safay yang malam itu sedang tertidur mengaku tiba-tiba dikejutkan dengan laporan tetangganya yang mengatakan ada orang asing yang melempari rumahnya. Mengetahui hal tersebut, Dinda kemudian membagikan barang bukti beserta saksi melalui unggahan Instagram Story.
Pada Jumat, 28 April 2023, pukul 03:30 waktu setempat, Dinda sambil bernapas berat merekam barang bukti yang digunakan untuk melempar rumahnya.
“Hari ini rumah kami keluarga besar Ken Admiral dilempar hal seperti ini. Sampai saat ini kami tidak tahu siapa yang melempar barang seperti ini,” tulisnya di Instagram @dindasafay, dikutip Kajianberita.com pada Jumat, 28 April 2023.
Dinda memperlihatkan suasana di depan rumahnya telah dipenuhi dengan taburan beberapa macam jenis bunga dan 2 buah jeruk purut sebesar bola golf. Tampak dua jeruk purut yang sudah dibelah menjadi empat bagian ditemukan di jalanan depan rumahnya.
Tetangga yang menjadi saksi mata pada kejadian dini hari tersebut ikut berkumpul di depan halaman, bahkan security yang melihat si pelempar juga ikut memberi keterangan.
Menurut kesaksian salah seorang warga ada seorang pria yang berlari di sekitar rumah Dinda sambil melempar bunga dan jeruk purut. Ketika berusaha akan dikejar, pria tersebut kabur dengan rekannya yang sudah menunggu menggunakan sepeda motor.
Tak sedikit yang menganggap bahwa barang-barang yang dikirim, biasanya dipergunakan untuk hal mistis seperti santet.
Kuasa hukum keluarga, Irwansyahputra Nasution mengatakan, terror tersebut sangat erat kaitannya dengan Kasus yang sedang melanda Ken Admiral yang memang tinggal di rumah itu.
“Dilempar jeruk purut tetapi orangnya tidak dapat ya. Ada juga jam 3 pagi, dari informasi yang kita terima dilempar batu,”kata Irwansyahputra Nasution, Jumat (28/4/2023).
Berdasarkan keterangan pihak keamanan yang diterima kuasa hukum, pelaku diduga berjumlah dua orang. Satu bersiaga di sepeda motor dan satunya lagi yang melempar. Usai melempar mereka pun langsung melarikan diri.
Irwansyah menyebut keluarga Ken Admiral berencana meminta perlindungan ke Lembaga Perlindungan Saksi Korban (LPSK) usai kena teror. Mereka juga berharap Ken dilindungi karena berada di luar negeri.
Kasus penganiayaan Ken Admiral menjadi isu nasional karena melibatkan keluatrga perwira menengah di Polda Sumut. kasus ini mirip cerita penganiayaan yang dilakukan Mario, anak pejabat Ditjen pajak di Jakarta, terhadap seorang remaja bernama David. Belakangan kasus itu berbuntut terbongkarnya kasus korupsi yang dilakukan Ayah Mario, Rafael Ulun.
Nasib AKBP Chairuddin juga sama. Setelah viralnya kasus penganiayaan ini, terungkap betapa mewahnya kehidupan keluarga perwira Polda Sumut itu. Publik pun mulai menguliti asal usul hartanya yang dicurigai terkait kegiatan ilegal. AKBP Chairuddin mengaku hanya punya harta senilai Rp 460 juta, tapi pada kenyataanya ia punya rumah mewah, mobil mewah, motor gede Harley Davidson dan juga tabungan puluhan miliar.
AKBP Chairuddin dicurigai mengelola usaha penimbungan minyak solar tidak jauh dari rumahnya. Kekayaan berlimpah pejabat Polda itu memaksa KPK memanggilnya untuk menjalani pemeriksaan. (faz)