WNI yang Beli Mal Super Mewah Senilai Rp9,4 Triliun di Singapura Ternyata Pengusaha asal Medan
Seluruh jagat nasional sempat terkejut ketika Media Asia Corp memberitakan adanya transaksi sebuah mal super mewah di Singapura yang nilainya mencapai Rp9,4 triliun. Media itu menyebutkan kalau pembelinya adalah pengusaha asal Indonesia.
Petugas pajak pun bergerak, para politisi heboh, mereka berusaha mencari tahu siapa sosok pengusaha nasional yang membeli mal dan aparemen mewah itu.
Usut punya usut, ternyata pembelinya adalah Sukanto Tanoto, konglomerat asal Medan yang memang sudah lama bermukim di Singapura.
Diberitakan laman Asiamedia Corp, Sukanto Tanoto diketahui baru saja membeli mal mewah di kawasan elit Orchard Road Singapura. Bukan kaleng-kaleng, konglomerat asal Medan ini membeli Tanglin Mall dengan mahar US$ 645 juta atau Rp 9,4 triliun!
Bagaimana bisa dirinya membeli mal semahal itu? Memangnya, dari mana sumber kekayaannya? Selengkapnya, berikut telah detikSumut rangkum informasi mengenai profil Sukanto Tanoto, si crazy rich asal Medan.
Berikut ini adalah Biodata Singkat Sukanto Tanoto
- Nama: Sukanto Tanoto
- Tempat/Tanggal Lahir: Belawan, Sumatera Utara. 25 Desember 1949
- Usia: 73 tahun
- Pekerjaan: Pengusaha
- Kewarganegaraan: Indonesia
- Tempat Tinggal: Medan dan Singapura
- Total Kekayaan: 3 miliar dolar Amerika [berdasarkan Forbes pada 2023]
- Dikenal sebagai: Salah satu dari 50 Orang Terkaya di Indonesia menurut Forbes (2022)
Sukanto Tanoto lahir di Belawan, Sumatera Utara, pada 25 Desember 1949, Sukanto Tanoto adalah salah seorang konglomerat asal Medan. Masyarakat umumnya mengenalnya sebagai pendiri Tanoto Foundation dan RGE (Royal Golden Eagle) Group. Namun, ada pula yang mengetahui namanya karena tercantum dalam daftar 50 Orang Terkaya di Indonesia menurut Forbes pada 2022.
Kekayaan yang ia miliki saat ini tidaklah ia dapat secara instan. Dilansir laman resmi Tanoto Foundation, pria asal Medan ini sudah menjadi pengusaha selama lebih dari 50 tahun. Mulanya, ia merintis bisnis yang bergerak di bidang pemasok suku cadang sederhana untuk industri perminyakan dan konstruksi. Usahanya itu bernama “Toko Motor”.
Selanjutnya, pada 1967, ia pun mengembangkan bisnis kayu lapis yang selanjutnya merambah ke sumber daya lain, mulai dari kelapa sawit, pulp dan kertas, hingga kehutanan.
Kesuksesan Sukanto sebagai pengusaha mendorong dirinya untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih besar lagi. Berdasarkan laman resmi RGE, pada 1973, ia pun akhirnya mendirikan Royal Golden Eagle yang dulu dikenal dengan sebutan “RGE”.
RGE sendiri bergerak di bidang kayu lapis, pulp dan kertas, minyak kelapa sawit, hingga pengembangan sumber daya energi. Bukan hanya di lingkup lokal, perusahaan ini juga sudah memperluas jangkauannya hingga skala global dengan kantor yang tersebar di Jakarta, Singapura, Hong Kong, Beijing, dan Nanjing.
Dengan semua bisnis yang telah dibangun oleh suami Tinah Bingei Tanoto ini, tentu itu semua sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kantungnya. Namun, seorang Sukanto Tanoto tak lupa dengan orang-orang di sekitarnya.
Bersama keluarganya, ia mendirikan Tanoto Foundation pada 1981. Organisasi filantropi ini tercipta karena sebuah misi, yakni untuk membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat dan kualitas manusia Indonesia. Secara spesifik, Tanoto Foundation membidik bidang pendidikan hingga pengembangan anak usia dini guna meningkatkan SDM di Indonesia.
Namun, siapa sangka jika Sukanto Tanoto yang sekarang menjadi crazy rich dulunya putus sekolah ketika usianya 17 tahun. Laman Forbes menyebutkan bahwa anak tertua dari tujuh bersaudara ini memutuskan untuk berhenti sekolah untuk memulai bisnisnya sendiri.
Kendati tak lagi mengenyam pendidikan di usia 17 tahun, Sukanto Tanoto tetap berhasil dan bahkan menduduki peringkat ke-18 dalam daftar 50 Orang Terkaya di Indonesia menurut Forbes pada 2022 lalu dengan kekayaan mencapai 2,9 miliar dolar Amerika
Sumber Kekayaan Sukanto Tanoto
Pada 2022 lalu, Forbes mencatat bahwa kekayaan Sukanto Tanoto mencapai angka 2,9 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp43 triliun. Namun, kekayaannya kini sudah terhitung 3 miliar dolar Amerika atau setara dengan Rp44 triliun.
Harta sebanyak itu sedikit-banyaknya bersumber dari RGE Group yang telah ia bangun sejak tahun 1973 silam. Disebutkan dalam laman resminya, aset yang dimiliki RGE sudah mencapai lebih dari 30 miliar dolar Amerika. Dengan lebih dari 60.000 tenaga kerja, perusahaan ini telah beroperasi di Indonesia, Tiongkok, Brasil, dan Kanada, serta kantor pemasaran di seluruh dunia.
Perlu diketahui pula, RGE Group juga bergerak di sejumlah sektor usaha, yaitu
- Pulp dan Kertas – APRIL & Asia Symbol
- Kelapa Sawit – Asian Agri & Apical
- Selulosa Khusus – Bracell
- Serat Viscose – Sateri dan Asia Pacific Rayon
- Pengembangan Sumber Daya Energi – Pacific Oil & Gas
Beberapa Properti yang Telah Dibeli Sukanto Tanoto
Pusat Perbelanjaan Tanglin bukanlah properti mewah pertama yang dibeli crazy rich Medan ini. Dilansir detikFinance, berikut sejumlah properti mewah yang pernah diborong Sukanto Tanoto melalui RGE Group-nya:
- Gedung di dekat Botanic Gardens
- Plaza di distrik Tanjong Pagar dekat distrik bisnis Raffles Place pada 2018
- Aset properti bekas istana Raja Ludwig di Munchen, Jerman, seharga 350 juta euro atau sekitar Rp6 triliun pada 2021
- Tanglin Mall di kawasan Orchard Road Singapura seharga 645 juta dolar Amerika atau Rp9,4 triliun pada 2023. (det)