Hanya Anies Baswedan yang Mengangkat Isu Perlindungan Perempuan dalam Debat Capres
Sangat ironis, dalam lima kali debat calon presiden dan wakil presiden, persoalan hak Perempuan nyaris tidak pernah dibahas. Beruntung ada Anies Basweda yang peduli dengan masalah ini. Anies adalah satu-satu yang mengangkat isu perlindungan Perempuan dalam debat Capres tadi malam.
Anies melontarkan masalah perlindungan Perempuan ini saat ia diberi kesempatan bertanya kepada Prabowo Subianto. Tidak disangka, Prabowo sama sekali tidak paham dengan masalah ini. Ketika ditanya soal persoalan Perempuan di Indonesia dan carta mengatasinya, malah Prabowo menjabat ngelantur soal penegakan hukum. Sungguh sangat normatif..!
Lantas Anies kemudian meluruskan masalah tersebut. Menurutnya persoalan Perempuan di Indonesia sangat kompleks, termasuk soal kekerasan terhadap Perempuan.
Anies Baswedan menegaskan bahwa kekerasan terhadap perempuan dengan skala sekecil apapun tidak boleh disepelekan. Itu sama sekali tidak bisa dianggap sebagai isu kecil, baik itu yang berupa catcalling maupun kekerasan fisik.
“Ini semua harus ditindak tegas. Kami akan tindak dengan tegas,” ujar Anies dalam debat capres di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (4/2) malam.
Menurut Anies, penindakan tegas bagi pelaku kekerasan terhadap perempuan merupakan bentuk pelindungan dari pemerintah yang perlu digencarkan. Hal itu perlu dilakukan karena jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan tercatat luar biasa tinggi.
Anies menyebutkan terdapat 3,2 juta kasus kekerasan kepada perempuan selama delapan tahun terakhir. Angka tersebut belum termasuk yang tidak tercatat dan terlaporkan.
Dikatakan pula bahwa perempuan harus dimuliakan, harus dilindungi, sehingga kekerasan terhadap perempuan tidak boleh disepelekan. Selain perlindungan terhadap perempuan, Anies mengatakan bahwa kesejahteraan perempuan juga harus ditingkatkan.
Adapun salah satu rencana program Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dalam mendorong kesejahteraan perempuan adalah dengan membangun lebih banyak tempat penitipan anak agar perempuan yang memiliki anak bisa bekerja dengan baik.
“Kesejahteraan perempuan juga harus ditingkatkan dengan memberi upah yang setara dengan laki-laki,” tandasnya.
Tiba giliran Prabowo untuk menanggapi pernyataan Anies itu, ia hanya mengatakan setuju. Terlihat sekali kalau Prabowo tidak menguasai isu tentang hak Perempuan di Indonesia. (*)